Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membayar Jasa Tidak Bisa Hanya dengan "Harga Teman"

27 Juli 2020   16:14 Diperbarui: 30 Juli 2020   21:15 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editing Pribadi (Sumber gambar : Medium)

Step kedua, lihat kerumitan makeup, kualitas kosmetik dan penataan pakaian yang dilakukan. Sewaktu aku wisuda dulu, makeup dan proses memakai kerudung merupakan step yang paling lama, membutuhkan waktu sekitar 3 jam karena perlu memoles beberapa bagian. Nah, kerumitan inilah yang patut kita hargai. Mereka yang bekerja untuk mendandani kita gak main-main lho.

Step ketiga, lihat tenaga yang dikeluarkan. Acara wisuda biasanya dilakukan pada pagi hari. Pengalamanku dulu, pukul 06.30 semua wisudawan/wisudawati sudah harus berkumpul untuk berbaris.

Dengan acara sepagi itu dan klien yang tak cuma satu, maka makeup pun perlu dilakukan lebih pagi lagi. Misal sekitar pukul 3 dini hari. Otomatis, pe-makeup juga akan bangun lebih awal sebelum pukul 3. Sebab, ia harus menyiapkan tenaga, peralatan, dan pikiran sebelum bekerja.

Baiklah, itulah step-step yang perlu dilakukan oleh kita saat menginginkan jasa tertentu dari orang lain. Melalui tulisan ini, aku memang mencontohkan jasa makeup wisuda. Tetapi sebenarnya, itu berlaku untuk semua jasa yang kita butuhkan.

Pekerjaan jasa bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu tenaga, usaha, kreativitas, dan waktu yang dikeluarkan sehingga mendapatkan hasil optimal. Oleh karena itu, tak pantas rasanya jika kita meminta harga murah meski kepada teman atau saudara sendiri.

Sejak dini, kita perlu menghargai jerih payah orang lain melalui nilai yang sesuai. Coba mulai mengganti istilah harga teman dengan harga yang pantas. Apalagi sampai meminta gratis sehingga merugikan orang lain.

Ayokklah, selagi kita masih memiliki kewarasan, tak ada salahnya mendukung usaha teman atau saudara sendiri. Anggap itu bentuk support kita untuk kebahagiaan orang lain. Once more, tak ada istilah harga teman kecuali bagi mereka yang memang tak menghargai sebuah pertemanan.

Well, kalau menurut kalian sebagai pembaca, gimana tanggapan jika dimintai jasa tertentu dengan "harga murah" padahal pekerjaan kalian rumit? Mari berdiskusi. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun