Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membayar Jasa Tidak Bisa Hanya dengan "Harga Teman"

27 Juli 2020   16:14 Diperbarui: 30 Juli 2020   21:15 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editing Pribadi (Sumber gambar : Medium)

Seperti contoh, desainer grafis tadi yang dimintai tolong membuat logo dan banner dengan harga murah. Padahal pekerjaan desain tidak sembarangan, seolah tinggal duduk manis depan laptop, utak-atik software lalu hasil jadi. Big no, kenyataannya gak semudah itu, Ferguso!

Dalam bekerja, desainer grafis harus melakukan beberapa tahap sampai desain yang klien inginkan jadi. Misalnya melalui proses riset (apakah ada logo yang sama, riset warna, gambar dll), proses pembuatan yang kadang bikin begadang semalaman, lalu editing sebelum ditunjukan ke klien.

Belum lagi kalau si klien protes dan pengen perubahan, pastinya desainer harus revisi beberapa bagian agar sesuai dengan yang klien inginkan. Dan semua itu gak murah serta mudah, Sayang! Itu memerlukan proses yang panjang.

Senada dengan contoh desainer grafis tadi, saat scroll-scroll timeline Twitter, aku menemukan sebuah postingan dari akun @plastikmicin mengenai permintaan jasa makeup dengan "harga teman". Jadi ceritanya si makeup artist ini di-WA oleh teman semasa SMA-nya.

Sumber: Akun @plastikmicin
Sumber: Akun @plastikmicin

Kesal gak pas baca sampai akhir? Jujur, ketika membaca screenshoot tersebut aku merasa dongkol. Udah minta harga murah, diakhir, si teman SMA ini nanya hal yang gak perlu lagi. Duhhh! Bayangkan kalau posisi makeup artist itu adalah si klien, pasti ya bakal ngerasa kesal juga.

Lagian arti makeup artist atau MUA sendiri bukan berarti si pe-makeup bertugas menata rias para selebritis seperti bagian akhir percakapan. makeup artist sendiri merujuk pada seniman yang mendalami dunia tata rias profesional untuk tujuan pernikahan, wisuda, atau acara formal lainnya.

Memang, salah satu pekerjaan makeup artist adalah merias selebitis yang hendak tampil. Tapi bukan berarti untuk menjadi makeup artist, minimal kudu ndandani selebritis.

Mengapa dinamai Makeup artist? Dari kata Art, si perias ini merupakan sosok yang memiliki jiwa seni, menjadikan wajah dan tubuh seseorang menjadi lebih cantik dan punya daya tarik.

Back to main problem.
Dari postingan twitter di atas, bagian menarik menurutku adalah komentar netizen yang membaca screenshoot chat. Sebagian besar netizen mendukung si pe-makeup agar tak menerima klien dengan karakter demikian. Mereka menyayangkan tindakan si klien yang meminta harga murah dari ketetapan yang diberikan.

Bicara mengenai pekerjaan jasa, orang-orang yang berkutat di dalamnya mungkin sudah katam dengan permintaan klien semacam itu. Bahkan, yang lebih mengerikan lagi ada orang berani meminta "GRATIS" untuk pekerjaan jasa yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun