"Iya juga ya, padahal kan kalau malam pasti sepi yang beli, harusnya cepet," timpal Dinda, sedikit kesal.
Beberapa saat kemudian, suami pasien datang dengan dot bayi dan susu formula yang masih tersegel di tangannya. Ternyata, pria itu tidak tahu cara membuat susu dan meminta tolong kepada Tia dan Dinda untuk menjaga bayi mereka sepanjang malam. Keduanya merasa lelah setelah berdebat dengan pria itu, akhirnya mereka memutuskan untuk menjaga bayi tersebut bersama mereka di ruang istirahat.
"Huh, sekarang ruang istirahat kita jadi daycare!" keluh Tia, merasa sedikit kesal namun juga tak bisa menahan rasa iba terhadap bayi yang baru mereka kenal.
Dinda yang sedang membuat susu untuk bayi itu tersenyum dan berusaha menenangkan Tia. "Gak apa-apa Ti, kapan lagi kita bisa jagain dede lucu ini?"
Tia dan Dinda menghabiskan sisa malam itu di ruang istirahat, menjaga bayi yang tak bersalah itu. Ketika pagi mulai menyingsing, mereka merasa kelelahan, namun ada rasa puas di hati mereka mengetahui bahwa mereka telah memberikan kasih sayang yang seharusnya diterima bayi itu, meski orang tuanya tampak acuh tak acuh.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H