"Jaka?" Panggil Yara sambil mengecek keadaan di belakangnya. Ketika Yara menoleh kembali ke cermin, seketika Yara berteriak dan langsung keluar toilet.
(luar toilet)
"Udah make bedaknya? keliatan sama aja kok." Kata Nova menyindir Yara.
"G-gue ga sempet bedakan." Masih dengan jantung yang berdebar Yara berusaha menatap wajah Nova.
"Hmm? kamu kenapa Ra? kok kayak abis dikejar setan gitu mukanya." Kata Nova berusaha bercanda.
"Tadi gue ngeliat Jaka ada di belakang gue, tapi pas gue nengok, Jakanya hilang." Kata Yara yang semakin memelankan suaranya.
"Jaka? Tadi aku juga liat dia berdiri depan kelas, diem aja, cuman ngeliatin aku doang." Jujur Nova.
"Kayaknya ada yang ga beres deh, ayo ikut gue ketemu si Kiki." Ajak Yara pada satu-satunya perempuan yang ada di sana.
(di tangga)
Kiki tampak mengelus dagu setelah mendengar penjelasan dari kedua teman perempuannya.
"Jaka emang pendiem, tapi mungkin aja dia masuk ke toilet cewe cuman buat ngeliatin Yara bedakan kan?" Kata Kiki mencoba mencairkan suasana yang terasa tegang.