Mohon tunggu...
Mutiara RMatondang
Mutiara RMatondang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hi, saya Mutiara Matondang. Lahir dan besar di Kota Medan. Saya senang menulis dan berkhayal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anggun Jelita

13 Januari 2024   13:20 Diperbarui: 13 Januari 2024   13:27 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhirnya, acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua anggota UKS datang juga. Segala perlengkapan dan peralatan sudah dimasukkan ke dalam bis yang akan membawa kami ke lokasi, Sibolangit.

Bus yang membawa seluruh peserta tiba di lokasi tepat ketika matahari tengah berada di atas kepala. Rangkaian kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Hingga malam tiba, para pengurus berkumpul di satu ruangan khusus untuk membahas kegiatan jurit malam yang akan dilakukan malam ini. Panitia telah menyiapkan beberapa pos khusus yang harus didatangi oleh para peserta untuk melihat sifat kepemimpinan mereka. Aku yang ditempatkan di post dua bersanding dengan Anggun.

Pukul 00.00 WIB telah tiba, semua pengurus telah berada di posisi masing-masing. Begitu juga dengan aku dengannya.

Suasana amat mencekam dan gelap. Berada di tengah hutan berdua dengan seorang wanita membuatku ciut seketika.

Tak ada percakapan yang terjadi di antara kami. Hingga para peserta datang dan ia pun mulai memberikan beberapa pertanyaan yang telah di susun sebelumnya.

Ternyata, Anggun adalah wanita cerdas dan pintar. Ia mampu mengecoh para peserta yang menjawab pertanyaan dengan asal. Tanpa kusadari, kedua ujung bibir ini terangkat ke atas. Membentuk suatu senyum. Kagum kepadanya.

**

Sebulan sudah berlalu, aku tetap menjalankan aktivitasku seperti biasa, menjadi seorang mahasiswa dengan segunung laporan perkuliahan yang diberikan oleh dosen-dosen tua.

Komunikasi yang terjalin antara aku dan Anggun semakin berjalan lancar. Bahkan tak jarang kalimat-kalimat yang kukirim kepadanya terkesan romantis.

Seperti malam ini, aku layangkan kembali kalimat-kalimat perhatian kepadanya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun