Mohon tunggu...
Mutiara RMatondang
Mutiara RMatondang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hi, saya Mutiara Matondang. Lahir dan besar di Kota Medan. Saya senang menulis dan berkhayal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anggun Jelita

13 Januari 2024   13:20 Diperbarui: 13 Januari 2024   13:27 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Neraka hari ini berakhir pukul 18.15 WIB. Mata kuliah ini benar-benar menguras energi. Lelah seharian berkutat dengan buku-buku tebal dengan bahasa Ratu Elizabeth I membuatku harus segera pulang ke kost. Bantal dan kasur empuk memenuhi otakku.

Tiba di kost, sebuah pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi messenger dari seseakun bernama Anggun Jelita membuatku penasaran.

[Assalamu'alaikum, Kak Radit. Saya Anggun Jelita, sekretaris umum UKS. Akhir tahun ini, Kakak ada jadwal perkuliahan? Jika tidak ada, sudi kiranya jika Kakak menghadiri acara tahunan organisasi. Untuk surat undangan para alumni dan master telah saya kirim melalui 'email' masing-masing alumni. Untuk itu, saya memohon kepada Kakak agar dapat menghadiri acara tahunan ini. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya selaku perwakilan pengurus mengucapkan terima kasih. Wassalam.]

Aku sama sekali tak berniat membalas pesan tersebut, lebih memilih tidur agar besoknya dapat menjalani aktivitas dengan penuh semangat.

**

Kesibukan di kampus membuatku lupa dengan pesan yang dikirim olehnya tiga hari yang lalu.

Siang itu, aku yang sedang berada di kantin fakultas tengah menunggu makan siang yang telah aku pesan kepada pramusaji. Hingga tiba-tiba ponsel pintarku berdering sekali.

Balon percakapan terpampang di layar ponsel dengan foto artis Korea yang kutak tahu namanya. Kubuka. Terlihat nama Anggun Jelita mengirim pesan singkat---mengundang aku untuk ikut dalam acara tahunan organisasi.

Jengah dengan isi pesan beruntun yang dikirim setiap harinya membuatku harus membuat suatu keputusan, setidaknya aku membalas pesan tersebut.

[InsyaAllah, kakak datang.]

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun