Aku lekas bangun, mandi secepat mungkin, dan melupakan sarapanku pagi ini.
“Ini semua salahmu, kenapa kamu tidur di larut malam! Pokoknya, aku tak mau hal seperti ini terulang lagi.” Marah Queena kepadaku.
Queena selalu membangunkankan ku jika aku kesiangan. Karna ibu tidak pernah membangunkan, ia menganggap ada Queena yang akan membantu membangunkan ku jika aku bangun kesiangan.
Sesampainya aku disekolah, aku terlambat 15 menit. Kegiatan belajar mengajar sudah dimulai. Ketika aku buka pintu kelas semua mata tertuju kepadaku, termasuk guru yang sedang mengajar didepan kelas. Sebelum guru mulai memarahiku, aku segera mengucap..
“Selamat pagi pak. Maaf saya terlambat datang. Saya tidak akan mengulanginya lagi.” Ucapku sambil menunduk.
“Apapun alasanmu, saya tidak mau hal ini terulang kembali. Temanmu si Queena juga terlambat? Katakan padanya bahwa lain waktu dia harus bangunkan dirimu lebih awal!” jawabnya tegas.
“Iya pak, saya mengerti dan akan katakan padanya.”
Aku pun segera duduk,dan melihat teman-temanku tertawa kecil.
...
Bel pun berbunyi, tanda istirahat. Aku langsung pergi ke kantin bersama Queena. Aku sangat merasa lapar karena aku melewatkan sarapanku pagi tadi.
“Bu, Mie ayam dua ya!” ucapku sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah menandakan angka dua.