Setiap hari aku bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapanku dan berangkat kesekolah. Ibu seringkali bangun lebih siang karna adikku masuk sekolah  lebih siang dari jam masuk sekolahku. Kakakku sudah menikah dan tidak tinggal serumah denganku.
Ibuku terlihat lebih menyayangi kakak dan adikku. Walaupun pada saat ini kakakku sudah menikah dan adikku sudah beranjak besar, aku tetap merasa demikian.
Ayahku sibuk bekerja setiap hari, mencari uang untuk keluargaku. Ibu adalah orang yang tidak mau kekurangan uang.
 Ibu yang mengatur segala kebutuhan rumah, dari makan sehari-hari, membayar supir dan pembantu rumah tangga, serta membayar listrik.
Karena keteguhan ayah untuk bekerja setiap hari dan mencari uang demi kebutuhan rumah tangga, justru ia lupa bahwa anak-anaknya butuh kasih sayangnya. Apalagi aku, aku merasa sangat butuh kasih sayang olehnya.
Bahkan parahnya..
Aku hanya bisa berbincang dengan ayah melalui telepon, atau media chatting lainnya. Karena ia selalu pulang larut malam dan siap untuk berangkat kerja di pagi buta. Hingga aku tak tega untuk mengganggunya. Karena aku tahu, Jakarta tidak bebas dari macet.
Tak jarang juga, ia hanya membaca pesan dariku dan tidak dibalas. Entah apa yang ada dipikirannya tentang diriku.
 Tapi aku sangat menyayangi ayah dan ingin mendapat perhatian darinya. Mungkin ayah berpikir aku tidak merasa kesepian karna ada ibu, adikku, dan Queena dirumah. Jadi ayah sama sekali tidak mengkhawatirkanku.
Namun… Yasudahlah…
Secuek apapun ayah dan ibuku kepadaku aku tetap sangat mencintai mereka. Rasa khawatir yang kurasa juga tetap ada dan tak akan pernah bisa hilang. Begitu pula dengan kakak dan adikku. Aku juga menyayangi mereka.