Mohon tunggu...
Mutiara Fahira
Mutiara Fahira Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang gadis pengarang.

Nona Capricorn, sang penyihir misterius.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Horor: Aroma Kekasih

2 Juni 2024   21:59 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:41 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu keguguran." Pukulan telak kembali melanda. Bahkan dirinya tidak menyadari ada kehidupan di rahimnya, pada akhirnya dia juga kehilangan buah cintanya. Fang Hua semakin terguncang karena mengalami kehilangan bertubi-tubi disebabkan oleh dirinya sendiri.

Fang Hua mengurus perlengkapan dokumen kematian Akimaru. Sebagai lelaki sebatang kara, semuanya tampak mudah bagi Fang Hua dalam mengatur urusan terkait kremasi kekasihnya. Sebagian abu Akimaru perempuan itu taburkan di lautan, sedangkan sisanya dibawa pulang bersamanya. Bagai orang kehilangan akal sehat, perempuan itu meracik parfum sedap malam dengan mencampurkan abu lelaki itu ke dalam larutan wewangian yang dia buat. Kemudian setiap malam selasa dan jum'at, dia menyemprotkan parfum itu sebelum tidur ke tubuhnya selepas merendamkan diri di bak mandi bertaburan bunga sedap malam yang dia petik, untuk mengenangnya. Bagi Fang Hua, aroma spesial yang diraciknya membuat perempuan itu merasakan kehadiran Akimaru bersamanya.

***

Fajira membekap mulutnya bercucuran air mata. Semuanya menjadi masuk akal, ternyata sosok lelaki yang menemuinya adalah kekasih tante. Sosok itu melihat dirinya sebagai cerminan tante semasa muda dulu. Selama ini dirinya merasa bersalah mengingat Fang Hua, belum pernah sekalipun menikah dalam hidupnya. Selama ini Fang Hua terlampau menyayanginya, sehingga lebih memilih mengurusnya saja. Fang Hua menanggung beban itu seorang diri tanpa membagi kisahnya pada siapapun. Ternyata tante tercintanya melajang demi memenuhi sumpahnya agar tetap terikat dengan kekasih hati. Kematian lelaki itu pada bulan tujuh tanggal tiga belas, bertepatan dengan kepergian Fang Hua.

"Tante sudah gila!" ratapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun