Mohon tunggu...
Mutia Rachman
Mutia Rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penegakan HAM Selama Ini Dilakukan Indonesia

18 November 2024   21:44 Diperbarui: 18 November 2024   22:16 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena sejumlah faktor yang kompleks, baik dari sisi sistemik maupun praktik di lapangan. Berikut adalah beberapa penyebab utama:  

1. Kurangnya Penegakan Hukum yang Konsisten
   - Banyak kasus pelanggaran HAM yang tidak ditindaklanjuti atau penyelesaiannya tertunda.  
   - Hukuman untuk pelaku pelanggaran HAM berat sering kali dianggap ringan atau tidak sebanding dengan kejahatannya.  
   - Aparat penegak hukum terkadang kurang transparan atau tidak independen dalam menangani kasus pelanggaran HAM.  

 2. Minimnya Komitmen Politik  
   - Pemerintah sering dianggap kurang tegas dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, seperti kasus pelanggaran HAM berat (peristiwa 1965-1966, Tragedi Semanggi, dan lain-lain).  
   - Kepentingan politik atau hubungan dengan pelaku pelanggaran HAM masa lalu sering menjadi hambatan dalam menyelesaikan kasus secara tuntas.  

3. Budaya Impunitas
   - Pelaku pelanggaran HAM berat, terutama mereka yang berasal dari kalangan elit politik atau militer, sering kali tidak dijatuhi hukuman yang setimpal.  
   - Hal ini menciptakan budaya impunitas (kebal hukum) yang menghalangi proses keadilan dan memberi kesan bahwa pelanggaran HAM dapat dilakukan tanpa konsekuensi.  

 4. Kendala Kelembagaan  
   - Lembaga seperti Komnas HAM dan Pengadilan HAM sering menghadapi keterbatasan sumber daya, baik dari segi anggaran maupun kewenangan.  
   - Koordinasi antara lembaga penegak hukum dan Komnas HAM sering kali tidak berjalan dengan efektif.  

5. Kurangnya Kesadaran Masyarakat
   - Banyak masyarakat yang masih belum memahami sepenuhnya apa itu HAM dan pentingnya perlindungan hak-hak dasar.  
   - Rendahnya kesadaran ini membuat banyak pelanggaran HAM tidak dilaporkan atau dianggap sebagai sesuatu yang wajar.  

 6. Tantangan Sosial dan Ekonomi
   - Kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan kurangnya akses pendidikan membuat banyak orang rentan terhadap pelanggaran HAM.  
   - Konflik sosial, diskriminasi, dan intoleransi juga menjadi penyebab pelanggaran HAM di tingkat lokal.  

 7. Pengaruh Kepentingan Ekonomi dan Politik
   - Dalam beberapa kasus, pelanggaran HAM terkait dengan kepentingan ekonomi, seperti konflik agraria, eksploitasi sumber daya alam, atau penggusuran paksa tanpa memperhatikan hak masyarakat lokal.  
   - Intervensi politik sering kali menghambat proses penegakan hukum yang adil.  

8. Masalah Pelanggaran HAM di Daerah Konflik**  
   - Di wilayah-wilayah seperti Papua, pelanggaran HAM sering terjadi dalam bentuk kekerasan oleh aparat keamanan atau pembatasan kebebasan berpendapat.  
   - Penyelesaian konflik di daerah ini masih minim pendekatan dialog dan lebih sering menggunakan pendekatan keamanan.  

 Solusi yang Dibutuhkan  
- Komitmen politik yang kuat untuk menuntaskan pelanggaran HAM masa lalu dan menjamin keadilan.  
- Reformasi hukum dan kelembagaan untuk memastikan lembaga penegak HAM lebih independen dan efektif.  
- Peningkatan kesadaran masyarakat melalui pendidikan HAM.  
- Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum, serta penghentian budaya impunitas.  

Dengan mengatasi tantangan ini, penegakan HAM di Indonesia dapat berjalan lebih baik, memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi seluruh warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun