Mohon tunggu...
Mutia Senja
Mutia Senja Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

Salah satu hobinya: menulis sesuka hati.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Puisi Tak Cukup sebagai Saksi

26 April 2020   08:10 Diperbarui: 26 April 2020   10:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan di dalam tanah

Sesosok pria telah meninggal

Dan cacing telah memakannya

Tetapi tidak untuk cintanya

 

(di celah-celah batu nisan)

 

 

Ketika Puisi Tak Cukup sebagai Saksi

Sebuah Prolog oleh Mutia Senja

Menuju sebuah celah batu nisan saya justru dibuat takut dengan diri saya sendiri. Bukan oleh pemakaman, cacing-cacing liar, atau bahkan rupa jasad yang menakutkan itu. Tapi saya memberanikan diri menghampirinya demi membaca titik fokus sekumpulan puisi ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun