Ini akan jadi sesuatu yang luar biasa menyenangkan. Batin saya optimis.
MerencanakanÂ
Ketika mendapatkan ide tersebut, saya mulai memikirkan akan jadi dalam bentuk apakah Si Detektif ini? Jadi model, metode, teknik, atau strategi pembelajaran? Kalau dilihat dari nama-namanya saja sudah serius, sedangkan dunia anak-anak tidak serius-serius amat. Mereka suka sekali bermain. Bermain saja tidak cukup. Maka bermain sambil belajar pasti seru. Menyenangkan sekaligus menambah pengetahuan. Saya putuskan Si Detektif ini akan muncul dalam bentuk permainan. Namanya Permainan Detektif Bahasa. Â
Sebagai guru, saya  berperan untuk mendesain pembelajaran inovatif dalam praktik baik ini. Saya mulai membuat perangkat pembelajaran, memilih model pembelajaran apa yang tepat untuk dikombinasikan dalam praktik baik ini. Akhirnya saya memilih model pembelajaran Problem Based Learning yang akan saya kombinasikan dengan Permainan Detektif Bahasa. Materi pelajaran yang saya ambil untuk praktik baik ini adalah materi teks prosedur.
TantanganÂ
Praktik baik ini tentu saja memiliki tantangan. Beberapa tantangan tersebut antara lain, perlu persiapan lebih dalam pelaksanannya, seperti menyiapkan media pembelajaran power point dengan tema detektif, dan menyiapkan LKPD berupa papan kata dan teka-teki silang. Tantangan lain yang saya hadapi yaitu dari segi manajemen waktu. Karena sifatnya berupa permainan yang saya sisipkan dalam pembelajaran, maka saya harus mengatur waktu sebaik mungkin agar tidak terlena dan sintaks pembelajaran tetap berjalan secara sistematis. Semua tantangan itu tidak begitu berat dibandingkan rasa optimis saya dalam melaksanakan praktik baik ini.
AksiÂ
Tibalah di hari yang paling saya tunggu-tunggu. Hari pelaksanaan praktik baik ini. Seperti biasa, kegiatan pembelajaran dimulai dengan menyapa peserta didik, berdoa, dan mengecek kehadiran. Rasanya cukup gugup ketika masuk bagian apersepsi. Saya mulai memberikan pertanyaan,
"Apakah kalian tahu profesi detektif?"
Beberapa peserta didik hening, ada yang mengangguk juga. Saya ingat sorot mata mereka yang penasaran. Meskipun saya tahu mereka lelah setelah kegiatan pramuka hari itu. Lalu salah satu peserta didik menjawab.
"Detektif itu mata-mata kan bu?"