Diorama itu tidak menjawab pertanyaan itu namun justru memberikan pelajaran bagaimana proses penculikan, proses penyiksaan hingga akhirnya bagaimana proses pembunuhan terjadi.
Diorama itu tidak menjelaskan apalagi mengajarkan bahwa membunuh satu jiwa manusia seperti halnya membunuh seluruh manusia. Diorama itu juga tidak menjelaskan kenapa dan atas dasar apa pembunuhan itu dilakukan bahkan layak untuk dipertontonkan. Bukankah hukuman mati yang layak dipertontonkan itu hanyalah kepada para penjahat seperti zina, dan membunuh?
Apa agama sudah tidak berlaku di Negara ini? Apa dasar mereka bernegara sekarang? Apakah mereka masih beragama dengan dasar mereka itu?
Bisa jadi satu kesimpulannya adalah "MULUTMU HARIMAUMU". Jadi jaga mulut ini karena bisa melahap diri sendiri.
Â
Salam kompasiana.
Â
Â
Â
Â
Referensi: