Dodi sendiri memang dari sejak kuliah dikenal suka bercanda, namun juga suka serius jadi kadang-kadang teman-temannya sulit membedakannya, dia sedang bercanda apa serius. Sebut saja wanita itu Wati, seorang perempuan yang tingginya kurang lebih 160 cm dengan tubuh yang langsing sedikit agak gemuk, ya bobotnya kurang lebih 60 kg atau kurang dikit. Tapi gak langsing-langsing amat yang kalau berjalan bisa terbang kebawa angin hehehe.
Pembicaraan mereka berlanjut dikantin atau bisa dibilang cafe gym, karena disitu masih bagian dari areal gym dengan menu-menu yang menyehatkan. Ada air putih, air lemon, jus buah, jus sayur dan makanan ringan yang juga menyehatkan tentunya. Mereka memesan 2 air putih dan tempat duduk yang dekat dengan area persawahan dan kolam ikan, dengan hidangan buah mangga 1 porsi dan ubi rebus 1 porsi.
Dodi melanjutkan pembicaraannya dengan maksud dan tujuannya mengajak ketemuan. Namun belum sampai dia mulai bicara, Wati mendahului pembicaraan:
"Kamu mau buka usaha trus ingin saya bantu kamu mengajukan pembiayaan kebank syariah tempatku bekerja?"
Dodi : "Gak, aku tu mau beli semua saham bank kamu kira-kira berapa harganya?"
Wati : "Gak nyambung, dasar jaka sembung, loe emang gak berubah ya sejak kuliah sampai sekarang umur dah kepala 3 masih juga jaka sembung, gak nyambung Dod dan gak lucu"
Dodi : "Beneran ti, cuma aku gak punya uangnya apa mungkin uangnya aku pinjam dari bank kamu juga, hahahaha"
Dodi : "Ni ya sebenarnya aku tu mau tanya ke kamu soal kerjaan yang ditawarkan ke aku kemarin untuk menawarkan pembiayaan kepada para purnawirawan/pensiunan dari bank syariah kita"
Wati : "Bukannya kemarin dah selesai training, apa lagi yang belum jelas? bukannya ditanyakan kemarin malah tanyanya sekarang, dasar jaka sembung"
Dodi : "Biar jaka sembung yang penting anti imperialisme dan kolonialisme sista"
Dodi : "Gini lho aku mau berhenti"