Mohon tunggu...
Muthia D. Santika
Muthia D. Santika Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Mengintegrasikan keilmuan psikologi konvensional dengan prinsip Islam untuk memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan unik setiap individu, sehingga mereka dapat menjalani hidup yang lebih sehat, bermakna, bahagia di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengurai Depresi melalui Lensa Psikologis yang Berbeda

1 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:08 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Merasa stres. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Begitupun dalam menerapkan teori-teori psikologi di ruang konseling, dalam praktiknya psikolog seringkali menggunakan pendekatan eklektik atau gabungan dari beberapa pendekatan psikologi. 

Karena tidak ada satu teori (buatan manusia) yang dapat secara komprehensif memberikan gambaran yang serupa pada kasus yang dihadapi psikolog. 

Ditambah lagi, setiap individu memiliki kepribadian yang unik dan khas sebagai representasi jalan kehidupan yang juga berbeda. Jadi sesungguhnya tidak perlu membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, karena hal ini dapat membawa ke dalam mood depresif.

Referensi:

Nolen-Hoeksema, Susan. (2014). Abnormal Psychology . New York: McGraw-Hill

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun