Plus barusan aku minum air kencing. Apalagi dia sudah makan habis tiga ekor pacet. pastilah efek lapar haus ditambah makan pacet itu bikin otaknya semplak sampai bicara ngawur seperti tadi.
Tapi seru juga omongannya. Aku yang penasaran sampai sejauh mana halusinasi yang sedang dia alami pun memutuskan untuk meladeni kengawurannya itu. Barangkali ada keseruan lagi yang akan  ia ungkapkan.
"Emang selama ini lu pernah diancam?"
"Sering."
"Oleh?"
"Ya sama pihak yang enggak suka itu lah!"
"Siapa?"
"Tahu ah!"
"Kek apa ancaman mereka?"
"Mulai dari ancaman verbal sampai fisik dah pernah. Misalnya, Pas gue ngeroasting salah satu pejabat yang selama 2 tahun kerjaannya cuma jadi pajangan, enggak ngapa-ngapain.
Abis acara tayang, handphone gue full dengan panggilan nomor asing yang hujat, marah-marah enggak jelas, sampai ada yang ngancam mau ngebunuh gue."