Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Wanita Tua dan Hantu-hantu di Rumahnya

20 Oktober 2021   14:46 Diperbarui: 4 November 2021   00:45 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hehe, dasar anak-anak".

"Iya.. iya, sayang. Mbah uti yang ambilkan".

Usai percakapan, atau monolog? yang aneh itu, wanita tua bangkit dari kursi.

Tangannya mencengkram tongkat kayu berukir kepala kobra. Sampai di sudut ruang, ia menggeser sebuah kursi plastik agar tepat berada di bawah sangkar.

Wanita tua melepas tongkat kayu, mengangkat kaki lalu menapakkanya satu persatu di atas kursi plastik.

Ia mendongak. Tubuhnya yang bungkuk menegak, gemetar, bergerak patah-patah. Seolah tengah menahan nyeri hanya demi menggapai sangkar burung itu.

Dan apa yang saya takutkan sedari awal akhirnya terjadi juga. Meski dengan adegan yang berbeda:

Sesaat setelah ia berhasil menyentuh sangkar, keseimbangan tubuhnya mendadak buyar. Sehingga kursi plastik yang ia tapaki goyah. Brukkk.

Tubuh Wanita tua roboh. Bagian belakang kepalanya jatuh tepat menimpa ujung runcing meja jati. Keras. Sampai bikin batok kepala wanita tua jadi bolong.

Dari bolongan itu muncul darah. Ada darah yang muncrat. Dan banyak darah yang mengucur. Pelan-pelan darah itu meleleh membasahi sekujur tubuh yang roboh di lantai tengah.

"Hehe. Mbah uti tidak apa-apa. Ini perkututnya, Cu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun