***
Hallo, Sri! Baru sehari, perjalanan masih jauh tapi Mas kangen sama kamu dan Andri. Apa kabarmu dan Andri?
Hallo. Suaramu putus-putus, Mas
Apakabarmu dan Andri!!
Oh.. alhamdulillah baik mas. Andri juga baik dan sehat
--
Sri, Mas sudah sampai. Di sini sinyal susah sekali. Tidak bisa telfon.
Ya. Tidak apa-apa. Fokus saja sama kerjaanmu. Jangan sampai celaka. Hati-hati ya, lovyu
--
Mas, meski di laut jangan lupa sholat. Biar selamat
Iya, Sri
--
Sri, seharian ini Mas dan kawan-kawan sudah lima puluh kali menyebar Cantrang. Tetapi tiada ikan melainkan hanya lelah yang kami dapat.
Syukuri, Mas. Insyaallah besok lebih baik
--
Sri, Ombak besar menerjang tak gentar kuhadapi ini semua demi kamu dan Andri
Gombal
--
Mas, kok lama tidak sms aku lagi. Kamu baik-baik saja, kan?
 Â
--
Sri, Â Â
Mas, Mas Heri ada apa? Jangan bikin aku khawatir!
--
Sri, malam ini badai laut datang lagi. Ombak t*sebagian teks hilang*r, lebih besar dari gunung milikmu.Â
Sri, Langit gelap. Kilat terang. Petir menyambar-nyambar. Mas harus begadang. Kalau Mas tidur takut nyawa melayang
Duh, Gusti. Selamatkan Suamiku ini
--
Sri, malam ini Mas ketemu sepasang Geger lintang. Mereka terlihat lemah dan kebingungan.Â
Sepertinya mereka berdua tersesat karena badai tadi sore.Â
Geger lintang ?
Itu lho. Paus yang punggungnya titik-titik putih seperti bintang. *Sebagian teks hilang* mereka berdua di sini itu aneh, Sri.
Sri, Setahu Mas, geger lintang cuma berenang di laut selatan. Apakah ini pertanda buruk?
Huss! Tidak boleh berpikir seperti itu. Syirik!
--
Mas..
Mas..
Mas..!!!
Balas, dong!
--
Sri, malam ini ombak tenang. Langit cemerlang bertaburan bintang-gemintang.Â
Sepasang Geger lintang yang kemarin kuceritakan, masih bingung kemana arah jalan pulang. Entahlah, Sri. Sean**sebagian teks hilang**
--
Mas!
Mas Heri!!
-
 Â