"Ayo mandi terus sholat Shubuh" perintah lembut keluar dari bibir Sri.
"Kenapa Ibu suka nyuruh Andri mandi pagi begini, sih? Dingin tahu!" Protes bocah itu sambil mengucek mata.
"Mandi pagi begini bikin badanmu lebih sehat, segar dan bersih! Saat badanmu bersih, sholat shubuhmu bakalan dikasih pahala yang lebih gede!", Bibir Sri tak lagi mengeluarkan nada lembut.
"Hmm... lalu kenapa Ibu suka nyuruh Andri sholat? Jalan ke mesjidnya capek tahu!"
"Biar kamu tidak masuk neraka, Nak. Nanti kalau-kalau Ibu lagi disiksa di neraka, kamu bisa nolongin Ibu", nada bibir Sri kembali melembut.
"Hiih.. emang nanti Ibu masuk Neraka?" Kelopak mata bocah itu mendadak lebar.
"Iya! Nanti Ibu masuk neraka. Dosa ibu banyak! Makanya kamu rajin sholat biar bisa nolong Ibu!"
"Ngg.. tapi bu.."
"Sst cukup! Cepat mandi! Ini sudah hampir komat!" Bibir Sri bernada ngegas.
Bocah berkepala cepak itu kemudian lari menuju kamar mandi. Berkecipak-kecipak ia mandi seefesien mungkin supaya tidak didahului oleh waktu komat yang tinggal sebentar lagi.
"Ibu, Andri berangkat ke mesjid ya". Bocah itu kembali berlari menuju masjid tua di ujung perkampungan.