Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Merawat Masa Depan Payudara Kita

28 Oktober 2020   10:41 Diperbarui: 13 Oktober 2021   12:40 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oktober merupakan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Internasional (Breast Cancer Awareness Month). 

Mumpung Oktober belum berakhir, kita ramaikan pembahasan penyakit satu ini yuk!

Kanker payudara merupakan salah satu prevalensi kanker tertinggi di Indonesia, yaitu 50 per 100.000 penduduk  dengan angka kejadian tertinggi. Kanker ini sangat berbahaya, Gaes. Bukan cuma merusak keindahan, tetapi bisa mengakibatkan kematian.

Menurut Kemenkes, kanker payudara termasuk dalam 10 penyebab kematian terbanyak pada cewek di Indonesia dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk. 

Tapi jangan kira kanker payudara cuma bisa menyerang cewek, ya. Cowok juga bisa terkena kanker payudara, lho.

Bahkan risiko kematian pada cowok akibat kanker ini lebih tinggi dibandingkan cewek. Itu dikarenakan kesadaran cowok masih sangat kurang.

Coba deh, baca artikel pengalaman dari Ibu Tety Polmasari. Dalam artikel itu beliau juga berjumpa dengan Bapak-bapak yang sedang terkena Kanker payudara.

Jadi pada dasarnya semua manusia baik cowok maupun cewek dapat terkena kanker payudara. Maka untuk mewaspadai munculnya penyakit ini dan terjadi keparahan kondisi di masa depan kenali dulu yuk faktor risiko terkait kanker ini.

Faktor Risiko Pemicu Kanker Payudara

Faktor risiko yang tak dapat diubah

Genetik dan riwayat keluarga

Pembawa gen BRCA1 dan BRCA2 memiliki risiko 60 persen – 80 persen untuk terkena penyakit kanker payudara. Genetik ini memberi andil dalam penyakit ini sebanyak 5-10 persen.

Presentasi yang agak kecil memang. Namun, sulit bagi pembawa gen ini untuk menghindari kanker payudara.

Jenis kelamin

Kanker ini berhubungan dengan aktivitas hormon esterogen sehingga Cewek lebih tinggi berisiko mengidap kanker payudara dibanding cowok. 

Namun, sekalinya terjadi pada cowok, kanker payudara bisa menjadi lebih ganas dan lebih sulit ditangani. Jadi meskipun kamu cowok yang cuma punya sepasang artefak saja, harus tetap waspada ya.

Usia

Semakin tua seseorang, risiko terkena kanker payudara semakin tinggi. Rata-rata kasus kanker payudara ditemukan pada usia di atas 50 tahun.

Cewek yang mengalami mens pertama kali pada usia di bawah 12 tahun dan wanita yang mengalami menopause setelah usia 55 tahun juga berisiko terkena kanker payudara.

Kepadatan payudara

Semakin padat payudara maka tingkat risikonya semakin tinggi. Jadi jangan deh terobsesi memiliki itu yang padat-padat.

created by freepik
created by freepik

Faktor risiko dapat diubah

Usia Melahirkan

Cewek yang melahirkan pertamanya di usia muda, masih belasan tahunan, lebih berisko. Terlalu tua seorang cewek melahirkan anak pertamanya juga bisa berisiko. Pada usia di atas 35 tahun lebih berisiko menderita kanker payudara.

Dan kanker payudara juga berisiko menyerang kepada perempuan yang belum pernah melahirkan, Gaes.

Terapi Hormon

Penggunaan kontrasepsi hormonal dan atau mendapat terapi hormonal menoupose dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Kegemukan

Berat badan erat kaitannya dengan risiko kanker payudara. Kegemukan yang berhubungan dengan kadar insulin dan pertumbuhan sel kanker.

Wanita yang mengalami obesitas setelah masa menopause memiliki risiko terkena kanker payudara 20 - 40 persen lebih tinggi.

Konsumsi rokok dan Alkohol

Perokok aktif memiliki nilai 7-13 persen lebih berisiko terkena kanker payudara.

Apabila kamu pernah menjadi perokok, kamu juga masih memiliki risiko terkena kanker payudara sebesar 6-9 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok sama sekali, lho.

Begitupula dengan konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Aktivitas fisik

Aktifitas fisik dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sebaliknya, risiko kanker payudara meningkat jika tidak pernah mengolah fisik bertahun-tahun.

Dari faktor-faktor risiko tersebut apakah kamu termasuk sebagai orang yang berisiko tinggi?

Jangan khawatir, kemungkinan risiko kita bakal terkena kanker payudara di masa depan dapat kita minimalisir, kok. 

Setidaknya ada dua cara yang dapat kita upayakan untuk mengurangi risiko kanker payudara yaitu dengan,

1.) Menerapkan gaya hidup yang sehat dan 2.) Melakukan deteksi kemunculan bibit awal kanker ini sedini mungkin dan dilakikan secara rutin.

Berikut ini rinciannya:

1. Cegah Kanker Payudara dengan Gaya Hidup Sehat

  • Meningkatkan aktifitas fisik. Cobalah untuk rutin berolahraga dengan intesitas sedang misalnya bersepeda ria selama 2 jam 30 menit setiap minggu.
  • Menjaga berat badanmu tetap ideal. Hindari kelebihan berat badan apalagi sampai obesitas.
  • Konsumsi makanan yang sehat seperti buah, sayuran, kacang-kacangan termasuk kacang kedelai, minyak sehat, dan makanan tinggi antioksidan.
  • Membatasi kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
  • Menyusui secara teratur. Tapi untuk Cowok jangan menyusui ya, kasian si bayi.
  • Membatasi terapi hormon yang menggunakan hormon estrogen dan progesteron. Selalu konsultasikan ke dokter.
  • Hindari paparan radiasi.

Ingat ini saja biar mudah:

CERDIK (Cek kesehatan berkala; Enyahkan asap rokok; Rajin aktivitas fisik; Diet seimbang; Istirahat cukup; Kelola stres).

2. Deteksi Dini Kanker Payudara

Setiap kanker perlu waktu lama untuk menjadi ganas, sehingga semakin dini diketahui maka semakin mudah diobati.

Begitupula untuk Kanker Payudara, penting bagi kita untuk rutin melakukan pemeriksaan terhadap kelainan yang muncul pada payudara, sehingga apabila diketahui ada tanda-tanda awal kanker, maka dapat menghindari keparahan kondisi di masa yang akan datang.

Ada dua cara untuk mendeteksi kanker payudara yang terjadi pada diri kita yaitu dengan SADARI dan SADANIS. 

Pasti kamu sudah tahu dua bersaudara itu, kan. Apakah kamu sudah rutin melakukan SADARI? Atau kamu sudah pernah melakukan SADANIS?

Namun karena menurut Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016 menyatakan bahwa perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih rendah. Maka saya jelaskan juga deh SADARI dan SADANIS di sini. Biar 2020 ini enggak rendah lagi, ye kan..

SADARI dan SADANIS

SADARI adalah singkatan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri. Sedangkan SADANIS adalah singkatan dari Pemeriksaan Payudara secara Klinis.

Kemenkes menghimbau agar masyarakat melakukan SADARI dan SADANIS secara berkala dengan tujuan menemukan benjolan dan tanda-tanda abnormal pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.

SADARI dan SADANIS dapat dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga ke 10 terhitung dari hari pertama haid; atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi perempuan yang sudah menopause.

Bagaimana cara melakukan Sadari? Kamu perhatikan saja  gambar petunjuk di bawah ini ya. Apabila perlu, download saja gambar ini simpan di handpone.

Cara melakukan SADARI - gambar dari YKPI.or.id
Cara melakukan SADARI - gambar dari YKPI.or.id

Penjelasan lebih rinci gambar tersebut bisa kamu dapatkan dari artikel ini: Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI - oleh YKPI

Sedangkan SADANIS adalah pemeriksaan secara klinis dengan mammografi di fasilitas kesehatan. Cara kerja mammografi adalah dengan teknik pemindaian gambar menggunakan sinar rontgen dosis rendah untuk mendeteksi dan mendiagnosis kanker.

Jika dari hasil pemeriksaan SADARI ataupun SADANI kamu menemukan benjolan, atau keadaan aneh pada payudara, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kanker atau onkolog, ya.

Makin cepat dideteksi, maka penanganan kanker payudara akan lebih mudah dan peluang untuk sembuh juga semakin besar.

Sadari dan sadanis -p2ptm
Sadari dan sadanis -p2ptm

Jangan sampai Kanker Payudara merenggut Masa Depan Kita!

Demikian dari saya. Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Semoga menghibur, syukur-syukur bermanfaat.

Sekian.

Salam.

Bacaan: Kumpulan Berita Kanker Payudara - P2PTM Kemenkes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun