Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pandemi Virus Bikin KB Susah Diurus, padahal Hubungan Seks Jalan Terus

21 Mei 2020   05:34 Diperbarui: 21 Mei 2020   22:49 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Babby boom adalah dampak dari pandemi covid-19 yang nyata mengancam negara-negara di seluruh dunia. Menurut Badan PBB untuk Dana Kependudukan (NFPA), jika gangguan kesehatan dan lockdown terjadi sampai enam bulan, sebanyak 47 juta wanita diprediksi tidak bisa mengakses kontrasepsi modern. Akibatnya, bakal muncul 7 juta kehamilan yang tidak diharapkan.

Di Indonesia, menurut beberapa laporan dari berbagai daerah menunjukkan selama masa pandemi terjadi peningkatan jumlah kehamilan. Misalnya saja di Sragen, Jawa Tengah, angka kehamilan naik sebanyak 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ancaman terjadinya kehamilan yang tidak diharapkan akibat pandemi harus ditangani dan dicegah secara serius mulai dari sekarang. Kalau tidak, berbagai masalah besar bisa meledak di kemudian hari. 

Masalah tersebut di antaranya meningkatnya jumlah kasus aborsi, meningkatnya risiko kematian ibu dan anak, malnutrisi ibu hamil dan janin, bayi lahir prematur dan kurangnya kasih sayang ibu karena bayi lahir tidak diharapkan.

Untungnya Pak Hasto sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi terjadinya Baby Boom tersebut dengan lebih gencar menggalakkan sosialisai penggunaan KB kepada masyarakat, untuk mencegah kehamilan. Jangan sampai sembilan kedepan dipenuhi oleh wanita-wanita melahirkan secara bersamaan.

Oiya, Pak Hasto kemarin nitip pesan kepada pembaca artikel ini, "Kalau di rumah terus, mau gituan terus sama suami/Istri, Jangan segan untuk ngurus dan pakai alat kontrasepsi, ya!"

Pak Hasto juga bilang, untuk mencegah penularan covid-19, BKKBN sudah melakukan program KB bergerak dengan jemput bola mengunjungi PUS yang memerlukan kontrasepsi. 

Selama masa pandemi, PKB/PKLB (Penyuluh KB/petugas penyuluh lapangan KB) diusahakan untuk berperan secara optimal datang ke masyarakat menggunakan unit mobil Penerangan KB.

Foto: Gemari.id (20/5) - PKB/PKLB mengantarkan pil KB ke rumah warga yang memerlukan
Foto: Gemari.id (20/5) - PKB/PKLB mengantarkan pil KB ke rumah warga yang memerlukan

Wah, jadi tidak perlu repot dah para PUS meong kalau mau ber-KB. Petugasnya door to door, euy!

Eh, tapi kok, mobil-mobil KB yang ditunggangi PKB/PKLB belum kelihatan wara-wiri di Kampung si Siti, ya? Hm.. entahlah mungkin belum jadwalnya mobil itu berkunjung ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun