Setiap Manusia memiliki kesalahan. Terus menerus memendam amarah atas kesalahan yang dilakukan oleh manusia lain, saya rasa tidak baik. Kata orang Jawa, "Ora Ilok".
Maka bagi yang masih memiliki amarah kepada tindakan yang dilakukan oleh warga sewakul yang menolak pemakaman pahlawan kemanusiaan kita itu, saya sarankan untuk mengurangi amarah tersebut dengan legowo, memaafkan mereka.
Lagi pula, Pak RT dan Tokoh masyarakat yang dianggap sebagai dalang peristiwa itu sedang menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Baca: 3 Terduga Provokator Penolakan Pemakaman Jenazah Perawat Positif Covid-19 Ditangkap
Warga Sewakul yang melakukan penolakan juga sepertinya sudah sangat menyesali, bisa dilihat dari mereka yang mulai khawatir tidak dilayani dalam pelayanan kesehatan mereka, Warga Sewakul Khawatir Tak Dapat Pelayanan Kesehatan Setelah Insiden Penolakan Pemakaman Perawat.
Saya pikir melakukan pengiriman karangan bunga yang satir seperti di bawah ini, hanya akan menambah beban mental para warga Sewakul yang justru akan menambah ruwet urusan.Â
Memaafkan memang berat, tapi itu tak seberat rinduku padamu. Muehe.
Yuk fokus lagi ke perjuangan kita, perjuangan melawan corona! Musuh kita adalah corona, bukan warga Sewakul.
Jika bersama-sama berusaha, saya yakin corona segera kalah. Dan Kita akan Menang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H