Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warga Sewakul Bernyanyi Gundul Pacul untuk Indonesia

13 April 2020   15:26 Diperbarui: 16 April 2020   21:19 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA

Setiap Manusia memiliki kesalahan. Terus menerus memendam amarah atas kesalahan yang dilakukan oleh manusia lain, saya rasa tidak baik. Kata orang Jawa, "Ora Ilok".

Maka bagi yang masih memiliki amarah kepada tindakan yang dilakukan oleh warga sewakul yang menolak pemakaman pahlawan kemanusiaan kita itu, saya sarankan untuk mengurangi amarah tersebut dengan legowo, memaafkan mereka.

Lagi pula, Pak RT dan Tokoh masyarakat yang dianggap sebagai dalang peristiwa itu sedang menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Baca: 3 Terduga Provokator Penolakan Pemakaman Jenazah Perawat Positif Covid-19 Ditangkap

Warga Sewakul yang melakukan penolakan juga sepertinya sudah sangat menyesali, bisa dilihat dari mereka yang mulai khawatir tidak dilayani dalam pelayanan kesehatan mereka, Warga Sewakul Khawatir Tak Dapat Pelayanan Kesehatan Setelah Insiden Penolakan Pemakaman Perawat.

Saya pikir melakukan pengiriman karangan bunga yang satir seperti di bawah ini, hanya akan menambah beban mental para warga Sewakul yang justru akan menambah ruwet urusan. 

KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA
KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA

Memaafkan memang berat, tapi itu tak seberat rinduku padamu. Muehe.

Yuk fokus lagi ke perjuangan kita, perjuangan melawan corona! Musuh kita adalah corona, bukan warga Sewakul.
Jika bersama-sama berusaha, saya yakin corona segera kalah. Dan Kita akan Menang!

img-20200407-wa0040-5e8f5ff0d541df415f27dfe2.jpg
img-20200407-wa0040-5e8f5ff0d541df415f27dfe2.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun