Mohon tunggu...
Mustika Nurfauziah
Mustika Nurfauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen: Apollo, Prof.Dr,M.Si.Ak Mercubuana_NIM: 43122010155

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mampu Memahami dan Mengerti Tentang Prinsip Etika Bisnis

13 April 2023   15:28 Diperbarui: 13 April 2023   16:14 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://idwebhost.com/blog/manfaat-etika-bisnis/amp/

Nama: Mustika Nurfauziah

NIM: 43122010155

Dosen: Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak

Etika adalah suatu rambu rambu dalam suatu kelompok masyarakat yang dapat membimbing anggotanya demi kebaikan serta mencapai kesepakatan secara suka rela (Arissetyanto, 2016). Etika bisnis merupakan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan antara lain: norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan berlaku secara ekonomi dan sosial. Pertimbangan yang diambil pelaku bisnis dalam mencapai tujuannya adalah dengan memperhatikan terhadap kepentingan & fenomena sosial dan budaya masyarakat (Primathiminingtyas, 2019). Sedangkan menurut Laila (2020), etika bisnis adalah bidang ilmu yang mempelajari standar moral sebagai panduan dalam aktivitas bisnis.

Etika bisnis juga menyangkut dilema etika atau masalah kontroversial yang dihadapi oleh perusahaan. Seringkali, etika bisnis melibatkan sistem praktik dan prosedur yang membantu membangun kepercayaan dengan konsumen. Di satu sisi, beberapa etika bisnis berkaitan dengan ilmu hukum, seperti dalam pembahasan upah minimum, pembatasan perdagangan orang dalam, dan peraturan lingkungan. Di sisi lain, etika bisnis dapat dipengaruhi oleh perilaku manajemen, dengan dampak yang luas di seluruh perusahaan. Secara luasnya, Etika bisnis mempelajari kebijakan dan praktik bisnis yang sesuai mengenai subjek yang berpotensi kontroversial, termasuk tata kelola perusahaan, perdagangan orang dalam, penyuapan, diskriminasi, tanggung jawab sosial perusahaan, tanggung jawab fidusia, dan banyak lagi.

Dalam pengambilan keputusan bisnis, etika bisnis juga harus mempertimbangkan prinsip-prinsip tertentu sebagai pertimbangan moral yang dapat membantu masalah etika. Apa yang dimaksud dengan prinsip etika bisnis? Mengapa prinsip etika bisnis dinilai memliki urgensi penting yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis bagi perusahaan? Bagaimana contoh penerapan prinsip etika bisnis yang baik dalam perusahaan?.

PEMBAHASAN       

Etika bisnis merupakan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan antara lain norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan berlaku secara ekonomi dan sosial Etika bisnis berupaya dalam meningkatkan hukum dengan menguraikan perilaku yang dapat diterima di luar kendali pemerintah. Perusahaan menerapkan etika bisnis ini untuk mempromosikan integritas di antara karyawan mereka dan mendapatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan utama, seperti investor dan konsumen. Tujuan utama etika bisnis adalah untuk memandu organisasi dan karyawannya dalam upaya ini dengan menguraikan modus perilaku yang secara proaktif mengidentifikasi dan mengimplementasikan tindakan yang tepat untuk diambil, yang menghindari penyimpangan keputusan dan perbuatan. Misalnya, seperti yang kita perhatikan saat pemangku kepentingan ingin mengidentifikasi kebutuhan, dimana tindakan pemegang saham merupakan langkah awal yang berguna dalam pengambilan keputusan yang adil dan etis untuk setiap organisasi bisnis (Stephen, 2018).

A. Definisi Prinsip Etika Bisnis

Prinsip etika bisnis adalah sekumpulan tata cara ideal mengenai pengelolaan bisnis dengan memperhatikan nilai, norma, dan perilaku. Prinsip ini sangat penting karena dapat menciptakan suasana hubungan yang adil dan sehat, baik itu dengan sesama rekan kerja, atasan, maupun konsumen. Secara umum, prinsip‐prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Demikian pula, prinsip‐prinsip itu sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing‐masing masyarakat. Bisnis Jepang akan sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat Jepang. Eropa dan Amerika Utara akan sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat tersebut dan seterusnya. Demikian pula prinsip‐prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat Indonesia (Surajiyo, 2016).

https://www.pixel.web.id/etika-bisnis/
https://www.pixel.web.id/etika-bisnis/

B. Macam-Macam Prinsip Etika Bisnis

Secara umum etika bisnis merupakan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Oleh karena itu etika bisnis memiliki prinsip umum yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis yang dimaksud. Adapun prinsip etika bisnis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi adalah perusahaan secara bebas memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan dan pelaksanaan sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki. bisnis yang otonom adalah orang yang sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. Sedangkan cirinya, antara lain:

  • Mengetahui bidang kegiatan yang ditekuninya.
  • Mengetahui situasi yang dihadapinya.
  • Mengetahui apa yang diharapkan dari bidang usaha yang ditekuni.
  • Mengetahui tuntutan dan aturan yang berlaku bagi bidang kegiatannya.
  • Sadar dan mengetahui akan keputusan dan tindakan yang akan diambil.
  • Sadar dan mengetahui akan terjadi risiko yang timbul bagi dirinya sendiri. perusahaan, dan pihak lain.
  • Sadar dan mengetahui bahwa keputusan dan tindakan yang akan diambilnya akan sesuai atau, sebaliknya, bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu.

Syarat yang harus dimiliki orang bisnis yang otonomi persyaratan bagi orang bisnis yang otonom adalah memiliki kebebasan karena merupakan unsur hakiki dari prinsip otonomi. Adapun kebebasan yang dimaksud disini antara lain:

  • Kebebasan dalam mengambil keputusan.
  • Kebebasan bertindak berdasarkan keputusan yang terbaik dalam waktu yang tepat.
  • Dilandasi tanggung jawab.

Dalam etika, kebebasan adalah prasyarat utama untuk bertindak secara etis, karena tindakan etis itu sendiri, dalam bahasa indonesia, bersumber dari kemauan baik dan kesadaran pribadi untuk berbuat baik. Kebebasan berbuat baik kepada pelaku bisnis pada scala besar maupun scala kecil untuk tidak hanya melakukan:

  • Menuntut hak.
  • Perintah bekerja.
  • Melakukan pengendali dari luar.
  • Perlakuan tidak etis Secara khusus dalam dunia bisnis, tanggung jawab moral yang diharapkan dari setiap pelaku bisnis yang otonom mempunyai dua arah.

2. Prinsip Kejujuran 

Kegiatan bisnis secara umum terdiri dari kegiatan berproduksi dan penjualan, baik dilakukan sekaligus atau terpisah. Dilakukan sekaligus bila perusahaan disamping melakukan kegiatan berproduksi atas suatu barang atau jasa, juga melakukan kegiatan pemasaran atas barang atau jasa tersebut. Disamping itu perusahaan ada yang hanya melaksanakan kegiatan berproduksi saja atau pemasaran saja. Berkait dengan kegiatan bisnis tersebut, prinsip kejujuran merupakan merupakan nilai yang paling mendasar (modal dasar atau aset yang paling dan sangat berharga) dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Karena kejujuran dalam berbisnis adalah kunci keberhasilan, termasuk untuk bertahan dalam jangka panjang, dalam suasana bisnis yang penuh persaingan ketat. Dalam lingkup kegiatan bisnis prinsip kejujuran menumbuhkan kepercayaan, sekaligus merupakan syarat, untuk dapat menjalankan bisnis secara profesional bersama-sama dengan:

  • Karyawan Perusahaan.
  • Pelanggan dan Konsumen.
  • Pemasok atau Rekanan.
  • Pihak lain yang terkait dalam menjalin relasi bisnis.

3. Prinsip Tidak Berniat Jahat

Bisnis didirikan dengan suatu komitmen untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan karyawan, masyarakat konsumen atau stakeholders pada umumnya. Komitmen ini adalah untuk mencapai tujuan yang baik dan positif. Sehingga tidak terlintas niatan untuk berbuat jahat terhadap masyarakat. Prinsip ini justru akan dapat menyelamatkan perusahaan.

4. Prinsip Keadilan

Yang dimaksud dengan keadilan adalah tercapainya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis internal perusahaan maupun relasi eksternal perusahaan perlu diperlakukan sesuai dengan hak dan kewajiban. Keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Keadilan ditujukan kepada stakehoders terkait dengan penetapan yang sudah disepakati bersama, antara lain:

  •  Penetapan harga jual yang layak terhadap konsumen.
  •  Penetapan harga beli yang layak terhadap pemasok.
  •  Penetapan keuntungan yang wajar terhadap pemilik perusahaan.
  •  Penetapan upah yang layak terhadap karyawan.

Sudut pandang ekonomis yang perlu diperhatikan antara lain: Sudut pandang moral dan etika. Dalam sudut pandang ini mengejar keuntungan merupakan hal yang wajar, asalkan tidak tercapai dengan merugikan pihak lain. Maka menghormati kepentingan dan hak. orang lain merupakan hal yang penting. Jadi, ada batasnya juga dalam mewujudkan tujuan perusahaan namun hal itu juga harus demi kepentingan bisnis itu sehingga bisnis yang etis tidak membawa kerugian bagi bisnis itu, terutama dilihat dari jangka panjang. Aspek etis dalam sudut pandang moral dan etika bisa dilihat dari janji yang harus ditepati, kepercayaan, dan menjaga nama baik. Dengan demikian perilaku baik dalam konteks bisnis dalam sudut pandang moral adalah perilaku yang sesuai dengan norma moral dan agama karena suatu perbuatan dinilai baik menurut arti terdalam justru kalau memenuhi standar etika. Disamping dari sudut pandang hukum membutuhkan sudut pandang moral antara lain:

  • Hukum dirumuskan dengan baik, tetapi karena salah satu alasan sulit untuk dilaksanakan, misalnya karena sulit dijalankan evaluasi yang efektif. peraturan hukum yang tidak ditegakan akan ditaati juga.
  • Banyak hal bersifat tidak etis, sedangkan menurut hukum tidak dilarang. tidak semuanya yang bersifat tidak memiliki moral dianggap ilegal.
  • Hukum sering kali bisa disalah gunakan. Perumusan hukum tidak pernah sempurna, sehingga orang yang beritikad buruk bisa memanfatkan celah dalam hukum yang berlaku.
  • Proses terbentuknya undang-undang atau peraturan hukum lainnya memakan waktu lama, sehingga masalah-masalah baru tidak segera bisa diatur secara hukum. 5. Sudut pandang moral hukum kerap kali mempergunakan pengertian yang dalam kontek hukum tetapi tidak didenifisikan dengan jelas dan sebenarnya diambil dari konteks moral.

Sudut pandang hukum bisnis adalah kegiatan ekonomis dengan maksud memperoleh untung. Dalam bisnis modern keuntungan diekspresikan dalam bentuk uang. Prinsip kegiatan antar manusia bertujuan untuk mencari kuntungan, karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Jadi bisnis selalu bertujuan mendapat keuntungan dan perusahaan dapat disebut organisasi yang didirikan dengan tujuan mencari keuntungan. Teori ekonomi menjelaskan bagaimanapun dalam sistem ekonomi pasar bebas para pengusaha dengan memanfaatkan sumber daya yang langka antara lain: tenaga kerja, bahan mentah, menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk masyarakat. Jika kompetisi pada pasar bebas berfungsi dengan semestinya, selanjutnya akan terjadi efisiensi di bidang ekonomis, artinya menggunakan prinsip ekonomi untuk mencapai hasil maksimal akan dicapai dengan pengeluaran minimal dalam harga produk atau jasa yang paling menarik untuk publik. Oleh karena efisiensi merupakan kata kunci dalam ekonomi modern, para ekonom telah mengembangkan berbagai kegiatan. Dengan demikian dari sudut ekonomis, good business adalah bisnis yang membawa banyak keuntungan. Hukum dan etika memiliki kaitan yang erat karena etika harus menjiwai hukum. berarti peraturan hukum harus ditentukan supaya keadaan tidak menjadi kacau, tetapi cara diaturnya tidak berkaitan dengan etika sehingga peraturan hukum merupakan keyakinan moral. Cabang penting dalam ilmu hukum modern adalah hukum dagang atau hukum bisnis sebab hukum merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti karena peraturan hukum berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dan ada sanksi tertentu.

5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri

Prinsip ini merupakan prinsip tindakan bisnis yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Pelaku bisnis dituntut menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaannya. Dengan kata lain, prinsip ini merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan. Sebagai contoh, seandainya manajemen perusahaan dengan team worknya memiliki falsafah kerja dan berorientasikan memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka dapat dipastikan para pelanggan akan makin percaya terhadap perusahaan. Demikian juga jika para manajemen berorientasikan pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi, maka dapat dipastikan karyawan akan makin loyal terhadap perusahaan. Oleh karena itu prinsip hormat pada diri sendiri mesti diberlakukan pada estika bisnis.

6. Prinsip Saling Menguntungkan 

Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis. Karena sebagai produsen ingin mendapatkan keuntungan dan sebagai konsumen ingin mendapatkan barang dan jasa yang memuaskan (dalam bentuk harga wajar, kualitas baik dan pelayanan baik), maka bisnis dijalankan dengan saling menguntungkan produsen dan konsumen. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution. Etika diharapkan mampu memberikan manfaat yang berarti bagi pelaku usaha, sehingga diharapkan etika dapat mendorong dan mengajak untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan serta dapat dipertanggung jawabkan. Etika di harapkan mampu mengarahkan pelaku usaha untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur, damai dan sejahtera dengan mentaati norma yang berlaku demi ketertiban dan kesejahteraan sosial. Setiap pelanggaran yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak sengaja harus diselesaikan menurut kode etik yang berlaku.

C. Urgensi Prinsip Etika Bisnis

Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat, secara sadar dan berbagai cara manusia terlibat dalam pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memberikan kenikmatan bagi hidupnya. Agar bisnis dapat berjalan dengan lacar maka diperlukan pemahaman yang baik mengenai prinsip etika berbisnis dalam usahanya (Jefry, 2018). Etika bisnis penting karena menciptakan suasana profesional, saling menghormati dan meningkatkan komunikasi , yang membantu kantor berfungsi sebagai tempat yang produktif. Orang merasa lebih baik tentang pekerjaan mereka ketika mereka merasa dihormati, dan itu juga berarti hubungan pelanggan yang lebih baik.

Etika bisnis penting sebab hampir setiap perusahaan sekarang memiliki program etika bisnis. Hal itu terjadi karena kemajuan teknologi dan komunikasi digital telah memudahkan untuk mengidentifikasi dan mempublikasikan kesalahan langkah etis. Untuk menghindari implikasi negatif, perusahaan mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk etika bisnis. Dalam salah satu survei akuntan, misalnya, 55 persen mengatakan mereka yakin pentingnya etika bisnis akan terus berkembang dalam tiga tahun ke depan. Selain membuat program formal, perusahaan menciptakan tempat kerja yang etis dengan merekrut talenta yang tepat. “Integritas dan kejujuran yang tinggi” adalah keterampilan terpenting kedua bagi para pemimpin bisnis, menurut sebuah survei baru-baru ini. Profesional bisnis saat ini harus memahami hubungan antara etika bisnis dan kesuksesan bisnis.

Alasan lain mengapa etika bisnis penting adalah dapat meningkatkan profitabilitas. Penerima penghargaan dalam daftar Perusahaan Paling Etis Dunia tahun ini mengungguli Indeks Kapitalisasi Besar sebesar 10,5 persen selama tiga tahun. Program etika yang dilaksanakan dengan baik juga dapat mengurangi kerugian. Dua puluh dua persen kasus yang diperiksa dalam Studi Global 2018 tentang Penipuan dan Penyalahgunaan Pekerjaan merugikan organisasi korban sebesar $1 juta atau lebih. Perusahaan yang mempraktikkan etika yang dipertanyakan juga dapat mengalami penurunan harga saham dan putusnya kemitraan bisnis, yang dapat memengaruhi profitabilitas. Selain itu, etika bisnis terkait dengan loyalitas pelanggan. Lebih dari separuh konsumen A.S. mengatakan bahwa mereka tidak lagi membeli dari perusahaan yang mereka anggap tidak etis. Di sisi lain, tiga dari 10 konsumen akan menyatakan dukungan untuk perusahaan etis di media sosial. Etika bisnis memupuk kepercayaan, yang memperkuat branding dan penjualan (Karisa, 2021).

Etika bisnis memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan semua hukum yang berlaku. Ini mempertahankan rasa hormat perusahaan di antara rekan dan pelanggannya dan melindunginya dari tanggung jawab hukum. Etika perusahaan juga membantu menarik anggota tim yang berkualitas. Bisnis yang memperhatikan tim mereka sesuai dengan standar etika tertinggi seringkali menarik bagi pencari kerja. Perlakuan etis juga dapat meningkatkan retensi karyawan dan mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan. Bisnis yang memperlakukan pelanggan atau kliennya secara etis dapat membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan jangka panjang. Pelanggan ini kemungkinan besar akan kembali dan dapat merekomendasikan bisnis tersebut kepada orang-orang yang berada dalam lingkup pengaruh mereka. Selain itu, bisnis yang terkenal dengan prinsip etika yang efektif dapat memperoleh rasa hormat dan meningkatkan kualitas mereknya. Oleh sebab itu, berdasarkan penjelasan diatas maka urgensi etika bisnis sangatlah besar sebab etika bisnis mampu mendorong karakteristik atau perilaku karyawan, meningkatkan profitibilitas perusahaan serta mampu menciptakan suasana profesional, saling menghormati dan meningkatkan komunikasi, yang membantu kantor berfungsi sebagai tempat yang produktif.

https://idwebhost.com/blog/manfaat-etika-bisnis/amp/
https://idwebhost.com/blog/manfaat-etika-bisnis/amp/

D. Penerapan Etika Bisnis

Ada banyak cara bisnis mengekspresikan etika mereka. Perusahaan sering kali memiliki dokumen kode etik yang menginformasikan anggota tim tentang tanggung jawab etis mereka. Bisnis juga dapat menerbitkan pernyataan nilai yang mengiklankan standar etika yang mereka pegang sendiri. Ini adalah beberapa contoh cara bisnis dapat mempraktikkan etikanya:

1. Perlindungan data

Bisnis sering mengumpulkan informasi tentang pelanggan mereka. Ini mungkin hanya berupa alamat email, tetapi bisa juga berupa alamat fisik atau informasi kesehatan atau keuangan mereka, bergantung pada sifat bisnisnya. Perusahaan yang mengumpulkan data pelanggan biasanya berjanji untuk mengamankan informasi tersebut dan tidak membagikannya tanpa izin pelanggan. Hal yang sama berlaku untuk informasi karyawan. Etika bisnis melindungi catatan personel karyawan dan mengizinkan akses hanya kepada mereka yang benar-benar perlu mengetahuinya.

2. Prioritas pelanggan

Salah satu cara bisnis menunjukkan rasa hormat kepada pelanggannya adalah dengan memprioritaskan kebutuhan mereka, bahkan dengan mengorbankan perusahaan. Misalnya, jika seorang pelanggan membeli barang atau jasa yang ternyata tidak memuaskan, bisnis melakukan apapun yang diperlukan untuk memberikan imbalan. Jika itu adalah produk yang rusak, bisnis dapat menawarkan penggantian atau pengembalian dana. Jika pelanggan mengalami layanan yang buruk, perusahaan biasanya meminta maaf dan menawarkan diskon atau bentuk kompensasi lainnya.

3. Keanekaragaman tempat kerja

Sebuah bisnis mungkin mengungkapkan keadilan dengan menempatkan pentingnya memiliki tempat kerja yang beragam. Mencapai tempat kerja yang beragam berarti menggunakan praktik perekrutan yang memberikan kesempatan yang sama kepada orang-orang dari kelompok etnis, gender, dan sosial yang berbeda. Ini dapat menambah waktu dan upaya untuk proses perekrutan, tetapi seringkali bermanfaat. Mempekerjakan beragam orang memberi bisnis keuntungan dari perspektif yang berbeda. Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan serius tentang kesetaraan dan memperlakukan semua orang dengan hormat.

4. Perlindungan pelapor

Seiring pertumbuhan bisnis, semakin sulit untuk memverifikasi bahwa karyawan mematuhi standar etika yang ditetapkan oleh perusahaan. Terkadang, bisnis mengandalkan pelapor, atau orang yang memberi tahu figur otoritas tentang aktivitas terlarang, untuk mendapatkan perhatian terkait praktik tidak etis di dalam perusahaan. Untuk mendorong karyawan agar melaporkan praktik yang tidak etis, bisnis sering kali memberikan perlindungan terhadap konsekuensi negatif. Dengan perlindungan ini, karyawan tidak perlu takut kehilangan pekerjaan atau menghadapi tindakan disipliner karena memberi tahu perusahaan tentang perilaku tidak etis.

5. Transparansi perusahaan

Bisnis yang mempraktikkan transparansi jelas dalam komunikasinya baik dengan karyawan maupun pelanggan. Artinya, komunikasi tidak ambigu, jadi tidak ada kebingungan tentang kebijakan atau prioritas yang memandu keputusan bisnis. Komunikasi korporat yang transparan juga jujur dan jujur.

6. Penjangkauan masyarakat

Perusahaan sering merasakan kewajiban etis untuk membantu komunitas tempat mereka menjalankan bisnis. Ini dapat berupa program sukarela untuk karyawan, terkadang dengan biaya perusahaan. Program semacam itu mungkin termasuk melayani di dapur umum, membantu memperbaiki rumah, membersihkan setelah bencana alam, atau mengajar keterampilan di pusat komunitas setempat. Program-program ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan tetapi juga membantu mengembangkan rasa hormat dan kepercayaan dalam masyarakat.

7. Kesadaran lingkungan

Banyak perusahaan menganggap serius masalah lingkungan, baik itu berarti mengurangi limbah atau membersihkan tanah, air, dan udara setempat. Ada berbagai cara bisnis menindaklanjuti hal ini, seperti mengurangi perjalanan udara dan menggunakan teknologi telekonferensi sebanyak mungkin. Bisnis juga dapat mempromosikan daur ulang di kantor mereka dengan menyediakan wadah untuk mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang.

8. Kompensasi karyawan

Perusahaan yang menganut prinsip keadilan dan rasa hormat berusaha untuk membayar upah yang adil kepada anggota tim mereka untuk pekerjaan yang mereka lakukan berdasarkan pengalaman, pendidikan, dan tugas pekerjaan mereka. Mereka juga secara teratur meninjau kompensasi dan menyesuaikannya untuk memastikannya terus mencerminkan posisi dan pengalaman karyawan. Bisnis sering menghargai kinerja yang luar biasa dengan bonus karyawan. Ini adalah insentif yang baik bagi anggota tim untuk bekerja keras dan tetap bersama perusahaan. Mereka juga merupakan cara bisnis untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas upaya mereka.

KESIMPULAN

Istilah etika bisnis mengacu pada seperangkat prinsip moral yang memandu perilaku perusahaan. Prinsip-prinsip ini mengatur setiap aspek operasi perusahaan, termasuk interaksinya dengan pemerintah dan bisnis lain, perlakuannya terhadap karyawannya, dan hubungannya dengan pelanggannya. Setiap kali ada dilema etika atau kontroversi yang muncul, bisnis merujuk prinsip-prinsip dasar ini untuk membantu menyelesaikan situasi tersebut.

Di tengah meningkatnya pengawasan praktik bisnis, semakin penting bagi perusahaan untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang benar. Etika bisnis adalah suatu tolak ukur yang luar biasa untuk mempromosikan perilaku moral pelaku usaha didalamnya. Organisasi juga membutuhkan karyawan yang berdedikasi pada pengambilan keputusan etis dalam dunia bisnis. Oleh sebab itu, prinsip etika bisnis sangatlah penting. Urgensi etika bisnis sangatlah besar sebab etika bisnis mampu mendorong karakteristik atau perilaku karyawan, meningkatkan profitibilitas perusahaan serta mampu menciptakan suasana profesional, saling menghormati dan meningkatkan komunikasi , yang membantu kantor berfungsi sebagai tempat yang produktif.

Penerapan prinsip etika bisnis dalam perusahaan juga dapat diekspresikan dengan berbagai cara diantaranya dengan melakukan proteksi data terhadap konsumennya, memprioritaskan konsumen saat mereka membutuhkan bantuan, keadilan bagi setiap pekerja, memberikan transparansi korporasi agar tidak terjadi komunikasi yang ambigu antara konsumen dan karyawannya.

REFERENSI:

Arissetyanto. (2016). Etika Bisnis (Business Ethics): Pemahaman Teori Secara Komprehensif dan Implementasinya. Universitas Mercu Buana. Jakarta.

Jefry. (2018). PENTINGNYA ETIKA BISNIS DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN. UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA. https://www.jagakarsa.ac.id/download_files.php?file=img/files/70PKM%20Gb.pdf

Laila, R.S. (2020). Buku Ajar Etika Bisnis. GCAINDO

Primathiminingtyas. (2019). Etika Bisnis: Suatu Pendekatan dan Aplikasinya Terhadap Stakeholders.

Stephen. (2018).  Business Ethics. Rice University. Houston, Texas.

Surajiyo. (2016). PRINSIP‐PRINSIP ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS. Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC. Universitas STEKOM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun