Rasulullah berpesan kepada laki-laki yang belum beristri, ketika syahwatnya datang, untuk berpuasa. Dengan mengurangi kadar makan menyebabkan penurunan spermatogenesis, sebagaimana didapati dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nila Munaya, dkk. terkait Efek Puasa Terhadap Ketebalan Epitel Dan Diameter Tubulus Seminiferus Rattus Norvegicus.
Berkurangnya spermatozoa terjadi karena penurunan glukosa dalam tubuh.[6] Glukosa ini lebih banyak berasal dari makanan yang setiap hari manusia konsumsi. Oleh karena itu, puasa ditawarkan Islam sebagai solusi penangkal timbulnya bibit kehancuran kehormatan manusia, perzinaan. Wallahu a'lam.
[1] Deni Sutan Bahtiar, Berjilbab dan Tren Buka Aurat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2009), halm. 66
[2] Ibid., halm. 29
[3] Ibid., halm. 126
[4] Bintang.com, "Otak Pria Ternyata Didesain untuk Memenuhi Hasrat Seksual," bintang.com, diakses 21 April 2018.
[5] Baca kitab Syarh Maraqil 'Ubudiyah lisysyaikh Muhamad Nawawi Al-Jawy, halm. 63
[6] Nila Munaya, Ageng Brahmadhi, dan Yuhantoro Budi Handoyo Sakti, "Efek Stres Puasa terhadap Ketebalan Epitel dan Diameter Tubulus Seminiferus Rattus norvegicus" 18, no. 1 (2018): 5-6.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H