Asalkan pakaian yang menutup aurat tidak berbau tabaruj -- berpakaian seperti tidak berpakaian, bisa karena pakaiannya transparan, atau karena terlalu ketat sehingga lekuk tubuhnya terlihat, dan pakaian yang menutup aurat perempuan juga tidak berlebihan (ghulluw) -- bahkan berpakaian berlebihan, jika untuk dilihat orang lain, maka termasuk tabarruj.[3]
Jika seorang perempuan ingin selamat dari bahayanya fitnah di dunia dan akhirat -- juga gambaran setan pada dirinya hilang, maka ketentuan-ketentuan menutup aurat hukumnya wajib dipegang teguh dan dijalankan.
Bagi Laki-Laki
Setelah membahas tantang bagaimana wanita harus menjaga auratnya, sekarang kita membahas laki-laki. Seperti disebutkan dalam hadist bahwa perempuan itu seperti setan, artinya perempuan tercipta dengan kemampuan menggoda.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas College London (UCL) menemukan fakta bahwa otak pria didesain untuk mencari seks, bahkan sanggup mengorbankan makanan yang enak dan lezat sekalipun. Neuron tertentu pada otak mereka ternyata sanggup mengalahkan hasrat untuk makan. Itu mengapa pria selalu berpikir tentang seks.[4]
Kodrat laki-laki memang seperti itu, makanya mereka harus banyak-banyak menjaga pandangan dari wanita yang bukan mahram. Menjaga pandangan adalah perintah Allah -- sebagaimana yang tertulis dalam surah An-Nur ayat 30 yang artinya:
"Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat."
Mata ini harus dijaga dari memandang wanita lain yang bukan mahram, meski hanya matanya saja, hidung dan rambutnya; atau dari memandang sesuatu yang molek walaupun tidak menimbulkan syahwat. sebab, pandangan sangat rentan menimbulkan perzinaan.[5]
Jika laki-laki tersebut mempunya istri, maka datangilah istri. Istri adalah penyelamat suami dari bejatnya godaan setan. Sehingga nafsu laki-laki tersalurkan di jalan yang Allah ridlai. Dan istri tentu akan mendapatkan pahala yang besar dari sisi Allah SWT.
Istri melayani suami itu bukan karena "budak nafsu", atau alat pemuas nafsu. Bukan! Kewajiban ini semata-mata untuk menjaga suaminya tidak tersesat ke dalam lembah perzinaan. Makanya dalam urusan seks, Islam memberikan jalan yang benar, yaitu pernikahan. Dengan pernikahan inilah kehormatan wanita akan dijaga juga.
Lantas bagaimana dengan laki-laki yang belum punya istri? Rasulullah Saw menganjurkan untuk berpuasa. Solusi yang ditawarkan ini bukan sembarang solusi tanpa dasar. Memang zaman dulu belum ada soal penelitian masalah ini, akan tetapi seiring majunya zaman dan canggihnyaa teknologi, sehingga banyak sekali penelitian-penelitian dilakukan yang justru menguatkan kebenaran Nabi Muhammad Saw.