Tanpa disadari, Anda akan lebih bersemangat lagi untuk berselancar di media sosial.
Kenapa Demikian?
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog John Cacioppo, partisipan ditunjukkan sekumpulan gambar baik yang bertema positif, negatif maupun netral.Â
Peneliti kemudian mengobservasi aktivitas di dalam otak. Diperoleh hasil bahwa gambar-gambar negatif memproduksi response yang lebih kuat di dalam cerebral cortex dibanding gambar-gambar yang positif maupun netral.
Oleh karena itu, sikap dan perilaku kita cenderung untuk dibentuk lebih kuat oleh berita, informasi maupun pengalaman yang bersifat negatif.
Fenomena ini dikenal dengan istilah negativity bias.
Mengenal Negativity Bias
Bias kognitif ini mengakibatkan peristiwa buruk memiliki dampak yang lebih signifikan pada keadaan psikologis kita daripada peristiwa positif.
Bahkan ketika kejadian positif dan kejadian negatif sama besarnya. Tetap saja kejadian negatif dirasakan lebih besar pengaruhnya ketimbang kejadian positifnya.
Misalnya, Anda mendapatkan hadiah berupa uang tunai Rp. 100.000. Apa yang Anda rasakan? tentu saja senang.
Di kemudian hari Anda kehilangan uang Rp. 100.000. Apa yang Anda rasakan? sedih dan kecewa pastinya.
Jika Anda renungkan, peristiwa mana yang lebih besar pengaruhnya bagi Anda?