Hal ini berpotensi mengurangi motivasi karyawan. Karyawan yang merasa dilibatkan dan diberi kebebasan lebih dalam pekerjaannya cenderung lebih berkomitmen dan memiliki kepuasan kerja yang tinggi.
Kedua, budaya perusahaan adalah faktor kunci kesuksesan organisasi.
Contohnya, pada cerita di atas, salah satu kunci bisnis maskapai penerbangan adalah pada faktor cost. Untuk dapat menjaga biaya agar sesuai dengan anggaran, dibutuhkan values "kepedulian" dari seluruh anggota organisasi.
Tidak peduli secanggih apapun sistem dan teknologi yang dimiliki, perusahaan yang tidak didukung oleh "values" yang diimplementasikan oleh karyawannya, lambat laun akan kehilangan daya saingnya.
Ketiga, toxic employee adalah penyakit yang dapat membahayakan keberlangsungan hidup organisasi.
Karyawan yang berperilaku negatif dan tidak memperoleh punishment dari organisasi, akan berpengaruh terhadap karyawan lainnya.
Efeknya, akan berdampak pada kinerja suatu tim di mana terdapat toxic employee. Bisa jadi, perilaku negatifnya menular kepada karyawan lain.
Jadi, jika Anda diminta mengerjakan suatu hal diluar jobdesc, sebaiknya diterima atau ditolak?
Jika Anda menolak dan ternyata banyak pegawai lain yang melakukan hal sama, hati-hati, bisa jadi perusahaan Anda akan bernasib sama seperti Eastern Airlines.
Sumber:
Buku "Maverick, Kisah Sukses Luar Biasa dan Paling Unik di Dunia" oleh Ricardo Semler