Mohon tunggu...
Ahmad Mustain
Ahmad Mustain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam semester 1 Institut Islam Mamba'ul Ulum Surakarta

Ahlan Wa Sahlan di artikel pribadi saya. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam mendapatkan manfaat atas apa yang telah dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perkataan Kasar Seorang Gus Berdampak Mengalirnya Rezeki Pak Sunhaji

6 Desember 2024   17:21 Diperbarui: 7 Desember 2024   17:38 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Dua hari yang lalu, beredar cuplikan video Gus Miftah yang viral di media sosial setelah mengatakan perkataan kasar seperti hinaan dengan nada tinggi kepada bapak penjual es teh bernama Sunhaji di tengah keramaian para jama'ah. Sontak, para jama'ah tertawa terbahak-bahak karna perkataan yang dilontarkan Gus Miftah kepada pak Sunhaji. 

Menurut detikjatim.com, kejadian itu terjadi pada rabu (20/11/2024) dalam acara Tabligh akbar dan Sholawatan di lapangan Drh. Soepadi, Sawitan, Magelang.

Gus Miftah ketika berkata kasar kepada penjual es teh (Sumber gambar: Viva.co.id)
Gus Miftah ketika berkata kasar kepada penjual es teh (Sumber gambar: Viva.co.id)

Dalam cuplikan video viral itu, awalnya Gus Miftah bertanya kepada pak Sunhaji, 

"Es tehmu jik okeh ra?" 

Pak sunhaji menjawab,

 "Masih"

Gus Miftah menanggapi,

"yo kono didol g***k"

Sontak, gelak tawa keluar dari ribuan jama'ah yang hadir.

Namun, pada detik terakhir cuplikan vidio viral itu terlihat Pak Sunhaji terdiam menahan rasa malu, tampak dari raut wajah yang tak bisa menyembunyikan kekecewaan dari Gus Miftah.


   Gus Miftah, secara tidak sengaja sudah mempermalukan pak Sunhaji didepan ribuan jama'ah dengan perkataan kasarnya. Gus Miftah juga dikatakan telah menelan ludah sendiri. Pasalnya, juga beredar cuplikan video Gus Miftah yang pernah mengatakan, "Jangan menghina orang kecil" pada ceramahnya tahun lalu, ketika sebelum diangkat menjadi utusan khusus presiden.

Sebagai anggota Nahdatul Ulama yang dikenal dengan ungkapan "Adab diatas ilmu" yang telah tertera dalam dalam kitab Al-'Alim wa al-Muta'allim yang dikarang K.H Hasyim Asy'ari (pendiri NU) dengan 8 bab mengenai adab, Gus Miftah dinilai tidak menjalankan perintah K.H Hasyim yang sudah ditulis dalam kitab Al-'Alim wa al-Muta'allim dalam bab adab seorang berilmu.

Tugas pendakwah seharusnya menyampaikan ayat-ayat Allah dengan menggunakan Qaulan Ma'rufa (perkataan yang baik), Qaulan Layyina (Perkataan yang lemah lembut), Qaulan Baligha (perkataan yang berbekas), Qaulan Karima (perkataan yang mulia), Qaulan Maisura (perkataan yang pantas) kepada ummat agar dapat diterima dengan baik, bukan seperti yang dilakukan Gus Miftah kepada pak Sunhaji.

Karena pendakwah adalah seseorang yang dijadikan panutan bagi ummat, maka dari itu pendakwah harus hati-hati dalam ucapan dan tingkah laku dalam berdakwah. Rasulullah SAW bersabda:

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan ." (HR al-Bukhari).

   Sehari yang lalu, video klarifikasi positif muncul dari Habib Zaydan yang ikut hadir dan tertawa dengan Gus Miftah pada acara itu, "Dakwah Gus Miftah itu memang suka bercanda dengan kata kasar / misuh karna yang didakwahi beliau adalah orang-orang nakal agar dapat dirangkul dan es teh bapak itu ditraktir di akhir acara kok," ujar Habib Zaydan.

Setelah melihat video itu, bagi mahasiswa Islam yang kritis pasti akan muncul pertanyaan, seperti:

- Apakah pak Sunhaji termasuk dalam kelompok orang nakal ?

- Sehingga tidak masalah jika berkata kasar seperti itu.

- Apakah ketika ingin memborong es teh pak Sunhaji yang umurnya lebih tua dari Gus Miftah, harus memakai candaan seperti itu ?

- Sehingga dapat memantik gelak tawa jama'ah, agar kajian menjadi lebih seru.


   Setelah cuplikan videonya viral di medsos 2 hari lalu para influencer, DPR, youtuber, artis, ustadz, jutaan masyarakat Indonesia hingga PM Malaysia mengkritik keras berupa komentar, membuat konten-konten pembelaan hingga datang langsung ke rumah pak Sunhaji untuk memberikan bantuan rezeki.

Seperti halnya, Joko Anwar (sutradara film pengabdi setan) yang mengungkap rasa kesal melalui media sosial X terhadap perlakukan Gus Miftah terhadap pak Sunhaji.

"Indonesia ini miskin keteladanan. Banyak pemimpin, pengayom, pendidik, yang seharusnya memberikan contoh baik, malah merendahkan manusia lain," tulis Joko Anwar.

   Dari sisi lain, bantuan rezeki telah berdatangan ke rumah pak Sunhaji. Seperti, 

1. Ustadz Salim Afillah yang memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada anak-anak pak Sunhaji.

(Sumber gambar: digdaya.republika.co.id)
(Sumber gambar: digdaya.republika.co.id)

2. Ustadz Muhammad Fakhrurrazi Anshar akan memberangkatkan umrah pak Sunhaji.

3. Ustadz Adi Hidayat dan ustadz yang lain membantu menggalang dana untuk pak Sunhaji.

   Dari public figur hingga masyarakat biasa menggalang dana untuk diberikan kepada pak Sunhaji, Alhamdulillah donasi yang telah diterima pak Sunhaji melebihi 100 juta hanya dalam beberapa hari.

Tentu, penyebab datangnya rezeki karna kekuasaan Allah semata, melalui orang-orang yang mempunyai rasa simpati dan empati kepada pak Sunhaji. Bukan karna yang menghina adalah seorang "Gus" yang katanya bisa mendatangkan rezeki bagi masyarakat kecil.

   Kabar baiknya, Gus Miftah sudah meminta maaf dalam video klarifikasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/12/2024). Hingga Gus Miftah langsung bersama istrinya menemui pak Sunhaji di rumahnya untuk memberikan bantuan rezeki, walaupun hal ini terjadi setelah 2 minggu berlalu.

   Hikmah yang bisa diambil dari kejadian ini, antara lain:

1. Menjadi pendakwah, menjaga lisan merupakan hal dasar dalam menyuarakan dakwah. Karena terdapat hadist berbunyi:

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat" (HR. Muslim no. 2988).

 

2. Menjadi pendakwah, haruslah berkata yang baik, santun, dan tidak kasar. Agar tidak terjadi fitnah hingga potensi kebencian dari ummat yang beragam dalam menerima dakwahnya. Dalam Qs. Al-Isra' 53, Allah mengatakan: 

"Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia."

3. Menghormati kepada yang lebih tua merupakan kewajiban semua orang tanpa terkecuali, walaupun seorang "Gus", dalam hadits dari Ahmad dan At-Tirmidzi yang berbunyi,

 "Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda".

4. Cepat meminta maaf bila bersalah, karena tidak ada manusia yang sempurna, dan mengakui kesalahan adalah bukti kebesaran hati.

Rasulullah bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada." 

HR. Bukhari & Ad-Dailami.

5. Allah mendatangkan rezeki kepada makhluknya dengan arah yang tidak diduga, seperti firman Allah dalam surah at-Talaq ayat 2, 3, dan 5.

 

   Maha kuasa Allah, telah menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran penting bagi umat islam, agar menumbuhkan pentingnya kesadaran nilai-nilai adab kepada siapapun dan dimanapun dalam kehidupan sehari-sehari. Semoga Gus Miftah segera mendapatkan hidayah dari Allah dan dapat menyesali segala perbuatannya.

Wallahu a'lam bishawab....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun