Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warga Masyarakat dan Konflik Sosial

3 Desember 2015   08:12 Diperbarui: 3 Desember 2015   08:23 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh karena itu, kalau terjadi konflik social, harus segera diselesaikan jangan dibiarkan berlarut-larut. Menurut saya harus dilakukan 5 (lima) untuk mengakhiri konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Pertama, aparat keamanan harus segera diturunkan ke lokasi tempat terjadinya konflik. Kalau skala konflik sosial besar dan melibatkan banyak warga masyarakat, maka aparat pertahanan (TNI) harus diturunkan untuk membantu polisi mengamankan situasi.

Kedua, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, penggiat sosial dan HAM dilingkungan tempat terjadinya konflik harus dilibatkan untuk menghentikan konflik sosial yang terjadi.

Ketiga, pemerintah, pimpinan polisi dan TNI setempat bersama tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat harus bekerja sama menghentikan konflik sosial dan mewujudkan perdamaian dikalangan kedua belah pihak yang terlibat konflik.

Keempat, pemerintah bersama pimpinan polisi, TNI setempat bersama tokoh-tokoh agama yang berpengaruh serta tokoh-tokoh masyarakat dibantu para pakar dalam berbagai bidang mencari dan menemukan akar permasalahan yang menjadi penyebab terjadinya konflik sosial.

Kelima, memecahkan penyebab konflik sosial dengan program nyata dan bisa mengakhiri secara permanen terjadinya konflik sosial.

Dengan melakukan hal-hal yang dikemukakan di atas, konflik sosial yang banyak terjadi di dalam masyarakat DKI Jakarta dan diberbagai daerah di seluruh Indonesia, bisa dikurangi dan diminimalisir.

Allahu a’lam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun