Dia menatapku, dan untuk pertama kalinya, ada ketakutan di matanya. "Aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu. Percayalah padaku."
Pertarungan pun terjadi. Reyhan menghadapi mereka seorang diri. Tubuhnya penuh luka, tapi dia tidak menyerah. Akhirnya, setelah perjuangan panjang, para penyerang itu kabur.
Namun, Reyhan ambruk di hadapanku.
"Reyhan!" Aku memeluknya, panik melihat darah yang mengalir dari bahunya.
Dia tersenyum lemah. "Aku... hanya ingin melindungi mereka yang berarti bagiku."
Tangisku pecah. "Kenapa harus sejauh ini? Kenapa?"
Dia menatapku, kali ini dengan sorot mata hangat. "Karena kau... adalah salah satu yang berarti bagiku."
---
Malam itu adalah malam yang mengubah segalanya. Reyhan selamat setelah dirawat intensif, namun ia memutuskan untuk meninggalkan dunia mafia. Dengan dukunganku, ia memulai hidup baru, jauh dari kekerasan dan bahaya.
Kini, ia menjalani hari-harinya sebagai pengusaha kecil yang mendukung panti asuhan dan masyarakat sekitar. Dan aku? Aku tetap di sisinya, menjadi saksi perjalanan seorang pria dingin yang ternyata memiliki hati paling baik yang pernah kukenal.
Mafia dingin itu, yang dulu begitu kutakuti, kini menjadi alasan terbesarku untuk tersenyum setiap hari.