"Putih, Bu" jawab anak-anak kompak.
Suasana hati Aurel mulai membaik, ia menggenggam bunganya dengan erat sambil tersenyum. Ia suka bunga miliknya menjadi topik pembicaraan. Senyumnya merekah.
"Selain putih, apa saja warna bunga?" tanya Aisyah.
Ada yang menjawab merah, kuning, putih, oranye, pink, dan lain-lain. Di tengah kemeriahan mereka menjawab. Kelas menjadi senyap, mereka terkesiap. Setelah Ganjar melontar jawaban, yang menurut teman-temannya agak menyimpang dari kenyataan. Warna bunga yang dituturkan Ganjar berbeda dengan warna bunga yang pernah mereka lihat.
"Hijau, Bu Guru" jawab Ganjar. Ganjar adalah kembaran Galih. Bapaknya seorang anggota kepolisian yang dinas di Polda Jawa Timur. Keduanya tinggal di Trenggalek bersama ibunya.
"Bunga kok hijau" kata Aurelia.
Ia sudah mulai mau bergabung dengan teman-temannya. Aurelia pencinta bunga. Ia hafal warna-warna bunga.
"Ganjar, adakah bunga berwarna hijau?" tanya Aisyah.
"Ada Bu Guru! Bunga di baju Bu Aisy" jawab Ganjar lugu. Galih dan Ganjar terlihat melakukan selebrasi. Keduanya tos dengan menepuk kedua telapak tangannya.
Anak-anak yang polos, terkadang menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang dilihat kala itu.
"Iya, betul. Bunga dibaju Bu Guru berwarna hijau" sorak beberapa siswa.