[caption id="attachment_370863" align="aligncenter" width="490" caption="Tugu Nol Kilometer di ujung Sabang (foto dindin)"]
Kebanyakan orang Indonesia hanya mengenal Sabang dari lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Soerardjo . Awalnya lagu tersebut bersyair "Dari Barat sampai ke Timur, Berjajar Pulau-pulau", tetapi bait tersebut kemudian diubah atas masukan Presiden Soekarno tahun 1960-an saat mempersatukan Irian Barat ke NKRI.
Berkat lagu yang jamak dinyanyikan pada masa sekolah dasar itu kita tahu bahwa Sabang adalah titik terbarat di Indonesia sementara Merauke adalah titik paling timur di Indonesia. Namun, seberapa banyak pejabat negara, politisi, atau orang Indonesia yang tertarik mengunjungi daerah bersejarah itu?
[caption id="attachment_370864" align="aligncenter" width="490" caption="Menikmati taman laut dari atas perahu kecil (foto dindin)"]
Seharusnya setiap kepala negara atau pejabat pemerintah diwajibkan mengunjungi titik nol kilometer Indonesia di Sabang dan di Merauke. Agar jiwa nasionalismenya tumbuh, dan muncul kesadaran untuk membangun bangsa yang mahaluas ini. Tidak hanya memikirkan perutnya saja.
Sabang adalah kota administratif yang terletak di Pulau Weh dan masuk dalam wilayah provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Sabang memang cantik dan memiliki segalanya. Pulau ini memiliki pantai yang amat cantik, taman laut yang mempesona, dan jangan lupa di Sabanglah tertanam Tugu Nol Kilometer Indonesia.
Walaupun wilayahnya tak begitu luas, namun berkendara menuju tempat keramain pulau Sabang membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Lamanya jarak tempuh tersebut disebabkan karena kontur pulau yang memang berbukit-bukit. Kendaraan tidak dapat melaju kencang lantaran harus melahap turunan dan tanjakan yang ditemui. Lebar median jalan dan kontur jalan yang tidak lurus juga menjadi penyebannya. Yang mengejutkan mengejutkan, kondisi jalan utama hampir di semua wilayah Sabang sangat bagus dan beraspal. Kondisi jalan yang teraspal baik ini bahkan menurut saya lebih bagus dari kondisi jalan utama di kota-kota besar di Jawa.
[caption id="attachment_370865" align="aligncenter" width="490" caption="Snorkeling di Iboih (foto dindin)"]
Bisa jadi banyak traveler yang telah mengunjungi banyak tempat wisata di Indonesia, namun dapat mengunjungi Tugu Nol Kilometer Indonesia di Sabang adalah sebuah kebanggaan yang amat luar biasa. Tugu Nol Kilometer ini terletak di Ujong Ba’u, atau titik terujung di semenanjung sisi barat laut . Tugu Nol Kilometer adalah titik terbarat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Inilah posisi paling sakral dalam konteks wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perjalanan menuju ke Tugu Nol Kilometer melewati jalanan yang sempit dan berkelok-kelok, namun kondisi jalannya cukup baik. Menurut H. Yusuf Nafi pemrakarsa Tim Jelajah Nusantara , kondisi ini sangat berbeda saat ia mengunjungi tugu ini puluhan tahun silam. “Dulu jalannya masih berupa batu makadam, belum beraspal seperti sekarang. Waktu itu kami menumpang pick up untuk menuju lokasi. Sepanjang perjalanan bahkan sering siap-siap merunduk menghindari banyaknya tanaman perdu dan dahan yang melintang di sepanjang jalan” kenangnya.
Tugu Nol Kilometer secara fisik adalah bangunan setinggi 22,5 meter dengan bentuk lingkaran berjeruji. Bagian tugu dicat putih dan bagian atas lingkaran menyempit seperti mata bor. Puncak tugu ini terdapat patung burung Garuda menggenggam angka nol dilengkapi prasasti marmer hitam yang menunjukkan posisi geografisnya.