Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Biru Baluran Banyuwangi dan Magisnya Suramadu Bareng Kirana VII

2 November 2023   12:21 Diperbarui: 3 November 2023   11:25 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisi kiri kipas raksasa dan titik kecil sunset, berlatar siluet gedung Surabaya di horizon. Dokpri

Masjid di kompleks pelabuhan Tj. Perak. Berada dekat juga dengan terminal. Namun, damri dan ojol, tidak parkir atau jemput penumpang di sini. Dokpri
Masjid di kompleks pelabuhan Tj. Perak. Berada dekat juga dengan terminal. Namun, damri dan ojol, tidak parkir atau jemput penumpang di sini. Dokpri

Berkat pak Marwan pula, ia berhasil meyakinkan driver grab untuk wajib menurunkan saya di depan persis ruang tunggu penumpang Terminal Purabaya saja. Saya segera merasa aman. 

Sampai di ruang ini, saya tak sungkan bertanya ke banyak petugas berseragam dishub. Atau mungkin cuma seragam yang mirip. Semua pertanyaan saya diberikan jawaban baik, tegas dan arahan yang jelas. Sejak turun dari mobil, berjalan mantap, saya sudah bisa duduk di kursi di belakang kursi sopir bus, kurang dari 15 menit. Alhamdulillah. 

Patas Bungurasih Malang, Cepat, Sat Set, Nyaman dan Aman

Kembali berbahasa Jawa padu padan, aksen masih kental Lombok, tapi diusahakan dengan kosa kata agak sopan. "Nuwun sewu pak, kulo mandap teng Alfamart Ken Dedes nggih.."

Entah, apakah penulisan kata di atas sudah benar. Intinya, saya menitipkan pesan ke pak sopir bus, saya akan turun di Alfamart patung Ken Dedes. Menurut teman saya, spot ini berada di sisi kiri jalan. Jadi, tidak perlu repot menyeberang. Persis pula dengan perkiran teman saya, perjalanan dengan bus patas hampir satu jam persis. 

Meski saya sempat terlelap beberapa belas menit, saya sudah cukup segar ketika akhirnya turun di Alfamart yang dekat dengan Taman Ken Dedes. Satu area di wilayah Singosari, Malang. Teman saya ternyata juga baru saja sampai. Lima menit, saya sudah duduk di bangku kedua mobilnya. Ia dan suaminya, berkenan menjemput saya dan akhirnya mengarah ke rumahnya.

Terminal Purabaya yang terang benderang, petugas ramah dan responsif, bagian menenangkan bagi solo traveller. Dokpri
Terminal Purabaya yang terang benderang, petugas ramah dan responsif, bagian menenangkan bagi solo traveller. Dokpri

Bapak asisten sopir bus Hafana, juga ramah. Akhirnya, selamat dari calo bus akap. Dokpri
Bapak asisten sopir bus Hafana, juga ramah. Akhirnya, selamat dari calo bus akap. Dokpri

Tangga turun menuju bus patas, juga terang benderang. Dokpri
Tangga turun menuju bus patas, juga terang benderang. Dokpri

Bus begini juga yang jadi feeder bus di MotoGP Mandalika bulan lalu. Angkut banyak, nyaman dan dingin. Dokpri
Bus begini juga yang jadi feeder bus di MotoGP Mandalika bulan lalu. Angkut banyak, nyaman dan dingin. Dokpri

Eh, belum. Saya diajak berkeliling kota Malang dulu. Segelas STMJ coklat panas, berhasil mengurangi tumpukan angin laut, aroma pelabuhan Tanjung Perak, juga aroma khas bus patas. Spot-spot kota Malang yang agak berhasil saya ingat, salah satu kampus Universitas Merdeka Malang. SMA Lab. Deretan rumah klasik bergaya Eropa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun