Ketiga, jaringan internet minim gangguan. Keberuntungan dan keistimewan yang paling saya rasakan selama berlangganan IndiHome. Saya jadi malu menjadikan momen-momen gangguan menjadi materi keluhan di sosmed. Bagaimana tidak. Selama sewindu merasakan sendiri manfaat terbaik Internetnya Indonesia ini, praktis tak pernah saya mendapatkan masalah trouble wifi yang lama. Kontak CS dan respon cepat dari teknisi lapangan, membantu saya tetap konsisten dengan jadwal deadline konten harian yang tak mengenal hari libur.
Itulah manfaat internet terbaik yang saya dapatkan, selama berlangganan IndiHome. Jika adik bungsu dan kakak sulung saya memanfaatkan sejak tahun 2005, saya pribadi baru mulai di tahun 2014. Bisnis warnet rumahan kakak sulung, saya kelola, tak bertahan, namun jaringan IndiHome sangat aktif saya gunakan sampai hari ini. Sejak tahun 2014 pula, jutaan kata dari tulisan-tulisan saya, jutaan giga byte dari koleksi foto dan video, rapi tersimpan di sana dan di sini. Seolah mengekor eksisnya IndiHome, sebagai jaringan internet yang sangat bisa diandalkan di banyak daerah di Indonesia.Â
Mengapa saya sebut daerah?Â
Di kota-kota besar di Pulau Jawa, tepatnya saat saya menetap dan bekerja di kota Semarang, saya pernah di masa mengalami Telkom Indonesia dengan IndiHomenya dipandang sebelah mata. Nganu, semacam deretan dari stereotype usaha plat merah. Sering gangguan lah..Respon CS lama, template dan ndak solutif, pun kalimat-kalimat negatif lainnya. Nyatanya, ketika kembali menetap di Lombok, IndiHome-lah juaranya. Mengutip lirik lagu popular milik Dewi Lestari 'Malaikat Juga Tahu', "...Malaikat juga tahu, siapa yang jadi juaranya".Â
Betapapun, kadang, aktivitas sedekah saya melalui tulisan-tulisan, sering membawa saya ke titik lelah luarbiasa. Namun, ketika salah seorang pemilik UMKM me-WA-pri dan mengabarkan produknya dipesan salah satu bank korporat besar, berkat jejak usahanya saya bantu sematkan ke pemetaan mesin pencari terbesar Google, jemari tangan saya kembali menari di keypad laptop. Langkah kaki saya kembali ringan menghadiri undangan-undangan kegiatan bank sampah, UMKM atau Pokdarwis, lalu bergegas menuliskan rilis-rilisnya.
Takkan keliru menuliskan, 'Internetnya Indonesia adalah IndiHome'. Manfaat positif dan serba baiknya, jadi penghubung dari jaringan besar kegiatan apapun di negeri pertiwi. Saya yang sedikit bisa menulis, menyambungkan kisah-kisah para pegiat aktif di bank-bank sampah, di banyak UMKM dan kawan-kawan Pokdarwis. Anda, di profesi apapun, mari memulainya. Tak harus dengan kata 'sedekah'. Gunakan kata apa saja.
Penulis best seller nasional, Dwi Suwiknyo di buku terbarunya 'Bersyukur Bisa Insecure' menuliskan seuntai kata. 'Para pecundang selalu punya banyak alasan untuk mundur dan akhirnya kalah. Sedangkan para pejuang selalu punya cara untuk tampil terbaik dan meraih kemenangan'.
Jadi, setelah tulisan ini, saya akan kembali pada antrian panjang tulisan saya berikutnya. Matur agung tampiasih IndiHome. Sedekah menulis saya sejak 2014, takkan pernah sampai pada akhirnya dan semua proses tersebut, mampu terjadi atas dukungan jaringan internetmu.
*Selong, 17 Juli 2022
Matur agung tampiasih - ungkapan 'Terima kasih banyak' dalam Bahasa Sasak, Lombok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H