Ketiga, konsisten dan percaya pada proses. Destinasi wisata adalah benda mati. Sisi-sisi indahnya, baru akan diketahui orang luar, ketika kita yang tinggal didekatnya memolesnya dengan bahasa pemasaran yang tepat sasaran, para traveller atau turis penyuka keindahan. Ketika kita menjadi seseorang yang aktif di Pokdarwis, bahasa kita adalah tentang pemandangan serba indah, pengalaman berwisata mengesankan, kenangan terbaik tentang adat, budaya dan kuliner terlezat dari daerah wisata yang kita kunjungi. Masalah sampah, kembalikan pada yang telah menangani sesuai porsi tanggung jawab mereka. Kita di Pokdarwis, menjual wisata. Tak ada turis yang mau berkunjung ke daerah wisata penuh sampah, atau sedang berkonflik. Konsisten membenahi dan mengenalkan destinasi wisata di daerah kita akan membuahkan hasil yang manis pada akhirnya.
Begitulah, tiga 'nyawa' mendasar, dari banyak tulisan saya saat memulai bersedekah. Sedekah dengan harta utama saya, yakni kemampuan menulis.
IndiHome, Internetnya Indonesia, Partner Utama Jalan Sedekah dan Kerelawanan
Tiga entitas di atas, bank sampah, UMKM dan Pokdarwis, pada prakteknya tak sekadar tulisan saja. Delapan sosial media utama saya terlibat aktif. Mulai dari aplikasi chat online seperti Whatsapp dan Telegram, sosial media berupa blog, platform menulis (Kompasiana), Twitter, Instagram, Youtube, Linkedin, kanal promosi lanjutan yang saya pergunakan.
Dimana pun tulisan saya lahir, meski sesederhana dua paragraf di caption post Instagram, kanal sosmed lain mengekor sebagai bentuk dukungan promosi lanjutan. Proses unggah dan unduh di tiga hal mendasar, yakni tulisan, foto dan video, mustahil bisa lancar tanpa dukungan internet yang stabil, kecepatan yang konsisten dan minim gangguan.
Mari mencoba mengurainya dengan sederhana:
Pertama, dukungan internet yang stabil. Manfaat internet terbaik baru bisa kita dapatkan, ketika jaringannya stabil sepanjang waktu. Pekerja konten, memiliki jam kerja fleksibel. Ada yang lebih suka bekerja, justru saat manusia kebanyakan terlelap. Ada pula yang seperti jam kantor, dimana jaringan internet sedang berada di titik load tertinggi. Internet stabil, memastikan dua jenis pekerja ini tetap lancar melakuan apapun proses pekerjaannya yang mengandalkan internet.
Kedua, kecepatan internet yang konsisten. Video promosi produk selama 10 menit, misalnya, membutuhkan setidaknya kecepatan akses internet sampai dengan 300 mbps.Â
Mengapa?Â
Proses membuat konten, dalam sehari menuntut menghasilkan setidaknya 2000an kata lebih untuk artikel-artikel. Proses mengedit video, minim harus bisa selesai, maksimal dalam dua jam, agar artikel juga bisa selesai dalam sehari. Edit video, mengunduh hasil editannya, lalu mengunggahnya ke sosial media, jadi lancar berkat batas kecepatan yang memenuhi ekspektasi.