![Masjid Al Amanah kabarnya adalah wakaf satu keluarga besar nan kaya di kota Selong. Di ujung baratnya, terdapat satu kompleks makam keluarga. Sunset ini, mengintip di sela dedaunan pohon kamboja di kompleks makam. Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/30/masjid-al-amanah-sunset-608bba638ede4859e126f362.jpg?t=o&v=555)
Yang jelas, dua masjidku tetap beriring jalan dengan jaman. Jika dulu kami cukup di satu lantai, Masjid Al Mujahiddin dan Masjid Al Amanah, sama-sama dua lantai. Lantai-lantai sudah dipasangi keramik-keramik indah. Lampu-lampu gemerlap terpasang di sana dan di sini. Toilet-toiletnya bersih, sedikit mirip dengan toilet di mall. Lahan parkirnya luas. Beberapa sisi pun terpasang baja ringan. Sound system dari speakernya, bisa diatur mengarah dan berkualitas suara berapa oktaf. Dua masjid favoritku, sudah ramah teknologi.
Namun, maaf. Hari ini, menghadirkan dua kisah masjid terdekat di hati, dengan se-gloomy ini. Mungkin karena seharian terakhir, kita, kembali ditinggalkan malam Nuzulul Qur'an. Semoga, kita masih beroleh rezeki umur, waktu dan sehat, bertemu malam yang sama. 365 hari kurang. Setahun ke depan. Insha Allah, aamin.
*Selong 30 April 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI