Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Momen Syawal di Takbir Keliling di Selong, Lombok Timur

15 Juni 2018   00:14 Diperbarui: 15 Juni 2018   00:30 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miniatur Masjid Raya kota Selong, Al Mujahiddin. Dokpri

Nah, di lebaran tahun ini, kakak sulung berinisiatif meniadakan olahan masakan dari ayam. Hasil urunan bersama (kakak saya, saya dan adik bungsu), sebagian besar sepakat mengolah daging sapi. Setelah usul menu ini dan itu, sate, gulai ala Sasak Lombok, bakso dan sedikit opor akan dimasak bersama. Pun dinikmati bersama. Sebagai yang akhirnya peroleh libur, Mamak yang dulu pernah jalankan usaha catering, menjadikan saya asisten chef dadakan. Resep bakso dan sate, dipercayakan pada saya, yang menyontek resep dimaksud dari hasil gugling. Hihihihi ..

Alhamdulillah lagi dan lagi, minus bakso yang baru akan dinikmati besok, sate daging sapi olahan saya cukup enak. Saya pribadi, masih memasak sendiri opor telur dan tempe. Eksekusi dari niat awal yang ingin memasakkan keluarga kecil saya menu lebaran lengkap a la Semarang, Jawa Tengah. Tanpa harus berpanjang kata tuliskan alasan pembenar, intinya, yang berhasil terhidangkan ya opor telur ayam dan tempe saja.

Jaje tujak putih bersih buatan Mamak dan beberapa sendok Poteng (tape beras ketan, hasil peram dua malam). Alhamdulillah. 'Ongkos' asisten chef yang lezat. Dokpri
Jaje tujak putih bersih buatan Mamak dan beberapa sendok Poteng (tape beras ketan, hasil peram dua malam). Alhamdulillah. 'Ongkos' asisten chef yang lezat. Dokpri
Bagian paling menyenangkan dari memasak bersama hari ini, saya sukses menggoreng serundeng. Kelapa parut sangria berwarna kecoklatan emas, pelengkap dari gulai khas Sasak. Keberhasilan berikutnya, warna kuning emas hasil menggoreng irisan tipis bawang merah. Semacam kemampuan memasak saya memang meningkat dengan signifikan. Tak ada masakan yang gosong, setengah matang atau gagal. Sebagai apresiasi diri, kuliner khas Lombok lainnya, poteng jaje tujak sepiring penuh saya nikmati bersama kopi hitam. Dibuat dengan cinta oleh Mamak, ketika saya ambruk tertidur. Efek menulis tengah malam, persis seperti saya menuliskan tema terakhir Samber Thr Kompasiana ini.

 Syukur berikutnya, meski tak penuh sebulan, total tiga pekan saya bisa ikut meramaikan kontes rutin Ramadhan tahun ini. Semoga tahun depan, bisa lebih konsisten lagi. Plus benar-benar terbiasa dengan komitmen, satu hari satu artikel.

InsyaAllah, aamiin.

Teriring ucapan doa baik di 1 Syawal 1439 Hijriah, dari kota Selong Lombok Timur, saya sekeluarga menyampaikan Selamat Hari Raya Iedul Fitri. InsyaAllah kita semua kembali fitri. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun