Berlibur, menulis dan memasak. Alhamdulillah.
Tiga aktifitas utama saya, di dua hari. Hari pertama, hari berpuasa terakhir. Hari kedua, hari tidak boleh berpuasa pertama. Tepatnya, hari terakhir Ramadhan 1439 Hijriah dan 1 Syawal. Semoga, saya dan siapa pun Anda yang membaca tulisan ini, beroleh rezeki kembali berjumpa dengan Ramadhan dan Syawal 1440 Hijriah. Setahun ke depan. Aamiin.
Takbir Keliling kota Selong, kabupaten Lombok Timur.
Puncak dari hari-hari berlibur saya, kembali di acara rutin tahunan. Takbir keliling, di ibukota kabupatenLombok Timur dan juga kota kelahiran saya, Selong. Terutama, tentu saja karena masih tak rela melepas si bungsu yang sebenarnya tahun ini sudah kelas tiga SD, menontong sendirian. Manalagi ada adik sepupunya yang lebih kecil lagi, lima tahun, ingin ikut menonton keramaian pawai Takbir Keliling.
Bagi saya, selain update koleksi foto miniatur masjid, juga tentu saja mengupdate diri dengan kondisi terkini kota Selong.
Saya, anak-anak dan suami, memilih menyaksikan arak-arakan di ruas jalan Lalu Muhdar. Berjarak hanya lima menit berjalan kaki dari rumah. Permintaan saya ingin berburu latar foto dengan gedung DPRD Selong yang baru, ditolak suami. Misi utama, menemani anak-anak dan menjagai mereka. Kurang sip dan semoga tahun depan bisa eksplor dan update koleksi foto yang lebih baik. Misalnya, membidik dengan kamera Sony A6000 baru? (Amin kencang) ^^
Begibung Memasak
Begibung berarti, makan bersama-sama (Begibung, Bahasa Sasak). Di sub bagian ini, saya pinjam paksa untuk aktifitas memasak bersama.
Iya. Tipikal keluarga besar di Lombok, satu rumah bisa didiami bersama oleh lebih dari satu Kepala Keluarga (KK). Begitu pula di rumah bapak saya. Saat ini, ramai dengan empat KK. Kebetulan, saya dan kakak sulung saya, memaksa menemani ibu (kami panggil Mamak) yang sudah sepuh. Semacam backup. Mengingat umumnya orang tua sepuh, sudah harus banyak diingatkan ini itu, terkait kesehatan mereka.
Nah, di lebaran tahun ini, kakak sulung berinisiatif meniadakan olahan masakan dari ayam. Hasil urunan bersama (kakak saya, saya dan adik bungsu), sebagian besar sepakat mengolah daging sapi. Setelah usul menu ini dan itu, sate, gulai ala Sasak Lombok, bakso dan sedikit opor akan dimasak bersama. Pun dinikmati bersama. Sebagai yang akhirnya peroleh libur, Mamak yang dulu pernah jalankan usaha catering, menjadikan saya asisten chef dadakan. Resep bakso dan sate, dipercayakan pada saya, yang menyontek resep dimaksud dari hasil gugling. Hihihihi ..
Alhamdulillah lagi dan lagi, minus bakso yang baru akan dinikmati besok, sate daging sapi olahan saya cukup enak. Saya pribadi, masih memasak sendiri opor telur dan tempe. Eksekusi dari niat awal yang ingin memasakkan keluarga kecil saya menu lebaran lengkap a la Semarang, Jawa Tengah. Tanpa harus berpanjang kata tuliskan alasan pembenar, intinya, yang berhasil terhidangkan ya opor telur ayam dan tempe saja.
 Syukur berikutnya, meski tak penuh sebulan, total tiga pekan saya bisa ikut meramaikan kontes rutin Ramadhan tahun ini. Semoga tahun depan, bisa lebih konsisten lagi. Plus benar-benar terbiasa dengan komitmen, satu hari satu artikel.
InsyaAllah, aamiin.
Teriring ucapan doa baik di 1 Syawal 1439 Hijriah, dari kota Selong Lombok Timur, saya sekeluarga menyampaikan Selamat Hari Raya Iedul Fitri. InsyaAllah kita semua kembali fitri. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H