Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Freak Lovers

3 Maret 2017   18:51 Diperbarui: 4 Maret 2017   08:00 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi foto Shutterstock - Gadis jemaah One Click Generation.

Beranjak ke kulkas, aku temukan sekotak bento dengan sketsa wajahku. Ah, pasti buatan Dara. Kapan ia datang? Catatan kecil hanya berisi peta kasar, penanda Dara letakkan sesuatu di sudut lain ruangan, satu CPU (Central Processing Unit) dan satu laptop yang dibawa Dara untuk dia benarkan sendiri telah kembali. Sekilas melihat peta kasar itu kembali, Dara lingkari besar satu benda di dekat kulkas. Microwave. Oh, ia ingin aku menikmati bento ini sehangat mungkin. Dengan riang aku ikuti.

Sekotak susu segar dingin dan sekotak bento hangat nan lezat kini membuatku kembali hidup. Tiba-tiba, aku kangen jajan Tahu Gimbal di belakang gedung Bank Indonesia. Warung langganan yang tadinya gelar lapak di salah satu sudut lapangan Simpang Lima. Tentunya bersama Dara. Sambil sarapan, kutekan angka satu di keyboard androku. Dial cepat ke no Dara.

Maaf, freaks, Dara masih sibuk mbenerin laptop. Tunggu aku telpon balik sejam lagi yaaa..Thanks freaks..

Ah, pesan suara. Sekilas lirik penanda waktu di sudut layar 6 inchi ditanganku, masih tengah hari. Apa mungkin Dara juga masih tidur sepertiku? Bisa saja ia antarkan kotak bento dan hasil garapannya pagi tadi dan sekarang memilih beristirahat.

Aku tersenyum-senyum sendiri. Pesan suara yang aneh. Sejak kapan ia begitu yakin dengan ke-freaks-annya? Baiklah, akhir pekan tanpa gadget apa pun, atau laptop rusak. Saatnya menonton rekaman pertandingan basket favoritku. Seharusnya bersama Dara juga.

Dre, sorry, Galih mengajakku makan malam dan seharian berburu lappy di mall. Nanti aku sms lagi yaaa..

Pesan suara Dara, ia tinggalkan saat aku mandi sebentar tadi. Ah, Galih lagi? Tiba-tiba tak ada lagi yang ingin kulakukan. Mungkin tidur lagi saja. Tiba-tiba dibangunkan Dara dengan satu mug besar coklat panas?...

***

Aroma coklat panas menarikku dari mimpi tanpa judul, tak ada akhir karena tak juga kutahu awalnya seperti apa.

"Sorry Dre, kamu jadi terpaksa bangun tengah malam begini," Dara meringkuk di ujung kakiku. Samar Chamomile dan White Musk bercampur keringat mengapung bersama-sama dengan wangi coklat. Aroma yang kubiarkan mengungkungku, lama. Selalu berhasil membuatku tak ciumi wangi cemara di pinggir pantai Marina. Entah mendung pun secerah apa pun mentari menyinarinya.

"Aku juga bawa pizza. Ada tahu gimbal juga, tapi pasti sudah dingin. Aku masukkan di kulkas sejak empat jam lalu," tangan Dara menunjuk asal ke satu titik. Kepalanya tersemunyi di lekuk dua lututnya yang terbungkus jeans biru dongker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun