“Tolong sampaikan terimakasihku pada mas Bagas. Semoga lain waktu kak Arya bisa bergabung. Jadi mas Bagas juga dapatkan partner ngobrolnya.”
“Siap adikku cantik…”
Dua pasang mata kami berbinar saling tatap. Aku menyukai Ranti. Mulai menyayanginya tak perlu menunggu.
***
See, garis senyum kami sangat mirip. Tanpa harus beritahukan, siapa pun akan yakini dia adikku. Iya kan Al?
Iya saja lah. Kamu itu kalau sudah senang begini, pertanyaanmu sangat retoris. Sejuta kali pun aku pastikan itu pernyataan, kamu tetap yakin itu pertanyaan.
Al, I’m using question mark. Itu harga mati kalimatku adalah pertanyaan.
Iya saja lah, biar cepet. Hahahahaha…Tapi iya koq, kalian memang sangat mirip.
Nah. Kan sudah kubilang dari tadi.
Ya ya ya, ada yang mengakui tanda tanya bukan harga mati sebuah kalimat tanya…
Emotikon tertawa ngakak sampai menangis berderai berlomba aku dan Aluy ketikkan.