Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HUT RTC] Senandung Lelap

4 Maret 2016   09:04 Diperbarui: 4 Maret 2016   09:18 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

puisi merekah. Keduanya saling pandang.

 

Keduanya saling berbisik: “Apa yang mesti dibikin? Kisah

damai, enteng, penuh warna? Ataukah, kisah gempal dan

sesak barut?”

 

kalimat dari mulut penyair mengerling. Terus meliuk.

Meliuk seperti tarian burung gaib berburu bintang.

 

Kampung dari mulut puisi tak mau kalah. Lalu mengigal.

Mengigal seperti gunung lepas pasaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun