Mengapa Silly?
Bagi saya, seorang Silly tak sebatas kreator BFL. Di banyak hal, Silly gambaran nyata seorang perempuan serba bisa. Ibu terbaik bagi tiga putra-putrinya. Isteri dari seseorang yang pastinya pendukung utama setiap kegiatan sosialnya. Pun sama manusianya dengan manusia kebanyakan, karena satu hal yang saya ingat dari salah satu postingannya di milis (beberapa tahun lalu), kesulitannya atasi sakit perutnya.Â
Dewi fortuna memang sungguh tak setia. Di luar beberapa postingannya (sebenarnya mungkin hanya post tentang sakit perut itu saja yang mampu saya ingat) di milis, sampai hari ini tak sekali pun saya bertemu Silly. Beberapa kali menghadiri launching produk ini itu selama beberapa tahun tinggal di Semarang, pun beberapa kegiatan dodar serta promo ini itu dari dua MLM paling dekat dengan keseharian ibu-ibu, Silly sayangnya tidak menjadi tamu kegiatan-kegiatan tersebut. Namun, sosoknya masih selalu mudah ditemui terutama di rangkaian kegiatan-kegiatan 3 Little Angels, BFL Act serta A Little Step, komunitas-komunitas sosmed yang dirintisnya kemudian setelah BFL.Â
3 Little Angels difokuskan pada upaya mewadahi segala jenis bantuan untuk anak-anak dari keluarga miskin yang kesulitan berobat untuk penyakit-penyakit anak mereka. BFL Act, serupa komunitas aksi cepat tanggap bencana. A Little Step, fokus pada anak jalanan, meski untuk ini saya pribadi masih selalu terbayang bagaimana seorang Christine Hakim (aktris watak senior) tak berhasil yakinkan beberapa anak jalanan yang diminta tinggal dengannya selepas film yang mereka bintangi bersama, mau segera entas dari kehidupan jalanan mereka. Bayangan yang saya percaya seorang Silly, perlahan tapi pasti, takkan menyerah untuk konsisten dan komit berikan yang terbaik yang ia miliki untuk anak-anak jalanan lainnya.
Jiwa kemanusiaan yang diusung di beberapa komunitas sosmed tersebut di atas, kini dipayungi di bawah Yayasan (Sahabat) Valencia Peduli sejak 2014 lalu. Ke-pioneeran berikutnya dari seorang Silly, dengan harapan bisa muncul juga di kota-kota besar lainnya.Â
2015 telah berada di hari-hari terakhirnya. Pesta akhir tahun yang jamak dilalui para orang-orang kota besar, di satu sisi, meninggalkan rekam kedukaan saya di beberapa tahun silam. Seorang putri dari keluarga yang tidak saya kenal, namun kemudian segera menjadi kedukaan saya, ketika ibu sang putri yang saya hubungi untuk memastikan berapa kantong darah yang dibutuhkan putrinya di malam tahun baru tersebut, menjawab lirih 'Terima kasih mbak atas bantuannya mencarikan dodar, tapi putri saya sudah lebih dulu dipanggil Tuhan. Mohon doanya saja'.Â
BFL telah menemani para pendonor dan yang membutuhkan darah selama enam tahun terakhir. Bagi saya, BFL akan menemani banyak pendonor pemula baru dan banyak-banyak serta masih banyak lagi siapa pun yang membutuhkan darah. Kekhawatiran pribadi saya, bahwa suami dan dua putra-putri saya yang masing-masingnya memiliki golongan darah (goldar) berbeda sebagian besar terjawab, karena BFL melalui dua akun sosmednya tersedia 24 jam, tujuh hari sepanjang minggu dan tahun, wadah bagi mereka yang ikhlas donorkan 350 cc miliknya, yang adalah penyambung nyawa seseorang yang membutuhkan.
BFL selalu online di Twitter dan Facebook, tanggap dengan format permintaan dodar sebagai berikut: Tgl-Status-Kota-Goldar | Kekhususan | Pasien | Nama Pasien | RS Lokasi Pasien | CP Pasien | Cc pada akun BFL setempat atau pihak lain yang bersesuaian ( Contoh: Des28(03)-DN #URGENT #Jogja #B+ | apheresis | 1 org | Mr/Mrs A | RS A | CP dr Abcd 123xxx | @Donorku | CC @bfojogja @BFLJogja ).Â
Bagi saya, Silly selamanya menjadi sosok inspiratif untuk tak pernah salah langkah melakukan, memberikan dan usahakan segala kebaikan demi kemanusiaan. InshaAllah, amin.
Referensi: