Â
Â
Ado anakku masmirah : Oh Anakku Tersayang
Wahai Jaka Lelanang Jagad, yang menduduki kursi tertinggi negeri
Geminglah selalu pada kasih terucap dari bibir-bibir para ibunda
Kasihi rakyat, abaikan jejari mereka entah bercelup tinta, pun bukan
Â
Buaq ate kembang mate : Buah Hati dan Bunga Mata
Negeri telah lama memurung diri
Dari mimpi para ibunda akan para pemimpin negeri, para putra bangsa terpercayai
Yang masih abai derita putra yang sunyi
Â
Mule tulen ku bantelin : Sungguh sangat kujaga
Cinta ibunda menjaga setiap putra
Agar percaya terpeta selalu terjaga
Antar pada akhir dengan prestasi beralaskan semesta
Â
Sintung karing salon angin : Namun hanya jadi Angin Tersia
Biarlah segala buruk meniti kesiuran angin
Menjauh tanpa pun kembali
Jejak tak berulang, manalah sampai jadi kebiasaan
Â
Berembe bae side dende : Bagaimanakah lagi Wahai Kesayangan
Buruk dan baik adalah cermin semesta
Setiap ibunda pahami tak ada yang terhindar, pun tidaklah engkau
Teruslah melangkah, perbesar segala kebaikan bagi negeri
Jangke ngene : Mengapa Menjadi Begini
Tiga ratus enam puluh lima pagi telah kau telusuri
Tentu takkan seindah warna-warni pelangi
Namun percaya para ibunda, kau tegakkan warna terindah bagi negeri
Â
Kembang mate kelepangna isiq angin : Bunga Mata DiTerbangkan Angin
Dari sisi tanah terdalam Jawa, langkahmu terayun ke pelosok negeri
Panjangkan kasih para ibunda, generasi negeri adalah Sabang sampai Merauke
Teruslah titi kesiuran di delapan penjuru angin melintas negeriÂ
Â
Laguk temoh side dende : Namun tenanglah Wahai Kesayangan
Masih sekian ratus pagi ke depan
Kami para ibunda menanti jejak langkahmu
Tunaikan wajib di atas segala percaya
Â
Mauq bedait malik : Akan bertemulah kita lagi
Dan ketika setiap putra negeri, kembali tergerak di lima tahun sekali
Ibunda dan banyak pemilik hati
Semoga berdendang irama, sama berjanji, kaulah lagi pemimpin terbaik negeri
Â
*Selong 18 Desember
Lagu Sasak 'Angin Alus', suku terbesar di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Syair mendalam seorang ibu pada anaknya, agar menjadi putra/putri terbaik di sepanjang sisa hidupnya.
Olah diksi meramaikan Event Puisi Untuk Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H