Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Jokowi] Turutlah Petuah Ibunda

18 Desember 2015   19:23 Diperbarui: 18 Desember 2015   19:35 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Sumber Foto

Ado anakku masmirah : Oh Anakku Tersayang

Wahai Jaka Lelanang Jagad, yang menduduki kursi tertinggi negeri

Geminglah selalu pada kasih terucap dari bibir-bibir para ibunda

Kasihi rakyat, abaikan jejari mereka entah bercelup tinta, pun bukan

 

Buaq ate kembang mate : Buah Hati dan Bunga Mata

Negeri telah lama memurung diri

Dari mimpi para ibunda akan para pemimpin negeri, para putra bangsa terpercayai

Yang masih abai derita putra yang sunyi

 

Mule tulen ku bantelin : Sungguh sangat kujaga

Cinta ibunda menjaga setiap putra

Agar percaya terpeta selalu terjaga

Antar pada akhir dengan prestasi beralaskan semesta

 

Sintung karing salon angin : Namun hanya jadi Angin Tersia

Biarlah segala buruk meniti kesiuran angin

Menjauh tanpa pun kembali

Jejak tak berulang, manalah sampai jadi kebiasaan

 

Berembe bae side dende : Bagaimanakah lagi Wahai Kesayangan

Buruk dan baik adalah cermin semesta

Setiap ibunda pahami tak ada yang terhindar, pun tidaklah engkau

Teruslah melangkah, perbesar segala kebaikan bagi negeri

Jangke ngene : Mengapa Menjadi Begini

Tiga ratus enam puluh lima pagi telah kau telusuri

Tentu takkan seindah warna-warni pelangi

Namun percaya para ibunda, kau tegakkan warna terindah bagi negeri
 

Kembang mate kelepangna isiq angin : Bunga Mata DiTerbangkan Angin

Dari sisi tanah terdalam Jawa, langkahmu terayun ke pelosok negeri

Panjangkan kasih para ibunda, generasi negeri adalah Sabang sampai Merauke

Teruslah titi kesiuran di delapan penjuru angin melintas negeri 

 

Laguk temoh side dende : Namun tenanglah Wahai Kesayangan

Masih sekian ratus pagi ke depan

Kami para ibunda menanti jejak langkahmu

Tunaikan wajib di atas segala percaya

 

Mauq bedait malik : Akan bertemulah kita lagi

Dan ketika setiap putra negeri, kembali tergerak di lima tahun sekali

Ibunda dan banyak pemilik hati

Semoga berdendang irama, sama berjanji, kaulah lagi pemimpin terbaik negeri

 

*Selong 18 Desember

Lagu Sasak 'Angin Alus', suku terbesar di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Syair mendalam seorang ibu pada anaknya, agar menjadi putra/putri terbaik di sepanjang sisa hidupnya.

Olah diksi meramaikan Event Puisi Untuk Jokowi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun