Jejak tak berulang, manalah sampai jadi kebiasaan
Â
Berembe bae side dende : Bagaimanakah lagi Wahai Kesayangan
Buruk dan baik adalah cermin semesta
Setiap ibunda pahami tak ada yang terhindar, pun tidaklah engkau
Teruslah melangkah, perbesar segala kebaikan bagi negeri
Jangke ngene : Mengapa Menjadi Begini
Tiga ratus enam puluh lima pagi telah kau telusuri
Tentu takkan seindah warna-warni pelangi
Namun percaya para ibunda, kau tegakkan warna terindah bagi negeri
Â
Kembang mate kelepangna isiq angin : Bunga Mata DiTerbangkan Angin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!