Mohon tunggu...
Musleh
Musleh Mohon Tunggu... Guru - sebagai pengajar - im simple man

Keseharian saya mengajar ekonomi/akuntansi, juga suka berolahraga dan moto saya banyak berbuat baik untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Guru Penggerak

13 Oktober 2023   15:48 Diperbarui: 13 Oktober 2023   15:50 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
obrolan pra supervisi, dokpri

Bagaimana Guru Penggerak Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya

Guru Penggerak adalah individu yang memiliki peran penting dalam menginspirasi, memotivasi, dan memimpin komunitas belajar di antara rekan-rekannya di sekolah dan wilayahnya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan oleh seorang Guru Penggerak untuk menggerakkan komunitas belajar:

1. Jadilah Teladan: Guru Penggerak harus menjadi contoh yang baik dalam praktek pengajaran dan pembelajaran. Mereka harus menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran sepanjang hayat dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan profesional mereka sendiri.

2. Pemberdayaan: Mendorong rekan-rekan guru untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran dan perkembangan profesional mereka. Ini dapat mencakup mendukung mereka untuk mengusulkan inisiatif baru, mengatur lokakarya, atau terlibat dalam proyek-proyek kolaboratif.

3. Komunikasi yang Efektif: Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan rekan-rekan guru. Bagikan informasi tentang sumber daya, peluang pengembangan profesional, dan praktik terbaik. Juga, dengarkan masukan dan ide dari rekan-rekan guru dan buka kanal komunikasi yang efektif.

4. Deklarasikan Visi dan Tujuan Bersama: Seorang Guru Penggerak harus membantu dalam merumuskan visi bersama dan tujuan untuk komunitas belajar. Ini akan memberikan arah yang jelas dan memotivasi orang untuk bekerja bersama.

5. Membangun Jaringan: Bantu rekan-rekan guru untuk membangun jaringan yang kuat dengan guru-guru lain di sekolah, di wilayah, dan bahkan di luar wilayah mereka. Jaringan ini dapat menjadi sumber dukungan dan pembelajaran yang berharga.

6. Mengatur Pelatihan dan Lokakarya: Organisasi dan fasilitasi pelatihan, lokakarya, dan sesi pembelajaran kolaboratif yang relevan dan berorientasi pada kebutuhan rekan-rekan guru.

7. Menggunakan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran dan kolaborasi. Dengan menggunakan alat seperti platform daring, guru penggerak dapat mempermudah berbagi sumber daya dan informasi.

8. Berikan Dukungan Pribadi: Berikan dukungan pribadi kepada rekan-rekan guru yang mungkin memerlukan bantuan khusus dalam pengembangan profesional mereka. Ini dapat mencakup mentorship atau bimbingan satu lawan satu.

9. Evaluasi dan Umpan Balik: Lakukan evaluasi berkala terhadap program dan inisiatif pembelajaran yang ada dan gunakan umpan balik untuk terus meningkatkan dan menyesuaikan praktik.

10. Promosikan Kultur Pembelajaran: Bantu dalam menciptakan budaya pembelajaran yang inklusif, kolaboratif, dan berpusat pada siswa. Ini akan memotivasi rekan-rekan guru untuk terus mengembangkan praktik mereka.

obrolan pra supervisi, dokpri
obrolan pra supervisi, dokpri

Bagaimana Guru Penggerak Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah

Sebagai Guru Penggerak yang berfungsi sebagai Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:

1. Kenali Kebutuhan dan Tantangan: Pertama-tama, Anda perlu memahami kebutuhan, kebijakan, dan tantangan yang dihadapi oleh rekan guru di sekolah Anda. Ini akan membantu Anda merancang pelatihan yang sesuai dan relevan.

2. Rancang Program Pelatihan: Buat program pelatihan yang mencakup topik-topik yang relevan dan penting bagi pengembangan pembelajaran. Program ini dapat berupa lokakarya, sesi pelatihan, atau pengamatan pembelajaran.

3. Tunjukkan Keterampilan dan Praktek Terbaik: Tunjukkan keterampilan pengajaran dan praktik terbaik kepada rekan guru. Ini bisa meliputi demonstrasi langsung dalam kelas Anda atau melalui video rekaman pelajaran.

4. Beri Peluang Praktik: Setelah memberikan demonstrasi, berikan rekan guru kesempatan untuk mencoba praktek di kelas mereka sendiri. Ini bisa melibatkan pengamatan dan umpan balik berkelanjutan.

5. Buka Diskusi dan Pertanyaan: Berikan waktu untuk diskusi dan tanya jawab. Berikan rekan guru kesempatan untuk bertanya tentang praktek yang Anda tunjukkan, dan berikan jawaban yang informatif dan mendukung.

6. Berikan Dukungan dan Umpan Balik: Berikan dukungan emosional dan umpan balik konstruktif kepada rekan guru. Bantu mereka merasa nyaman dan percaya diri saat mencoba praktik baru.

7. Mentorship dan Pendampingan: Tawarkan diri Anda untuk menjadi mentor bagi rekan guru yang ingin lebih mendalam dalam pengembangan pembelajaran mereka. Bantu mereka merencanakan dan mengimplementasikan perubahan dalam pengajaran mereka.

8. Kolaborasi dalam Tim: Ajak rekan guru untuk berkolaborasi dalam tim pembelajaran atau tim subjek. Ini akan memberi mereka kesempatan untuk berbagi sumber daya, pengalaman, dan ide.

9. Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas program pelatihan dan pengajaran praktik yang Anda berikan. Gunakan umpan balik dari rekan guru untuk terus memperbaiki program.

10. Fasilitasi Sharing Best Practices: Dorong rekan guru untuk berbagi praktik terbaik dan pengalaman mereka dengan anggota staf lainnya. Ini akan menciptakan budaya pembelajaran yang berkelanjutan.

11. Gunakan Teknologi dan Sumber Daya Daring: Manfaatkan teknologi dan platform daring untuk mendukung pengajaran dan pembelajaran. Bagikan sumber daya, video, dan materi pelatihan secara online.

12. Jadilah Teladan: Selalu menjadi teladan dalam praktek pengajaran dan pengembangan profesional Anda sendiri. Rekan guru akan lebih termotivasi untuk mengikuti contoh Anda jika mereka melihat Anda terus berkembang.

kelas XI AKL, dokpri
kelas XI AKL, dokpri

Bagaimana Guru Penggerak Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah

Guru Penggerak dapat memainkan peran penting dalam mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah dengan mengimplementasikan strategi berikut:

1. Membentuk Kelompok Kepemimpinan Siswa: Guru Penggerak dapat bekerjasama dengan staf sekolah dan siswa untuk membentuk kelompok kepemimpinan siswa. Kelompok ini akan bertanggung jawab atas berbagai inisiatif dan proyek di sekolah, yang dapat mencakup kegiatan sosial, pelayanan masyarakat, atau pengorganisasian acara sekolah.

2. Pelatihan Kepemimpinan: Mengadakan pelatihan kepemimpinan untuk siswa, yang dapat mencakup keterampilan seperti komunikasi efektif, kepemimpinan tim, manajemen waktu, dan resolusi konflik. Guru Penggerak dapat berperan sebagai fasilitator atau membawa pembicara tamu untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam kepemimpinan.

3. Mentorship dan Pembinaan: Guru Penggerak dapat memberikan mentorship dan bimbingan kepada siswa yang menunjukkan minat dalam kepemimpinan. Mereka dapat membantu siswa mengembangkan rencana tindakan mereka, mengidentifikasi proyek kepemimpinan yang sesuai, dan memberikan umpan balik berkelanjutan.

4. Dorong Proyek-Proyek Kepemimpinan: Mendorong siswa untuk mengusulkan, merencanakan, dan mengimplementasikan proyek-proyek kepemimpinan yang mereka inisiasi. Guru Penggerak dapat membantu dalam mengidentifikasi proyek-proyek yang bermanfaat bagi sekolah atau komunitas.

5. Dorong Partisipasi dalam Organisasi Siswa: Guru Penggerak dapat mendukung dan mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam organisasi siswa di sekolah, seperti dewan siswa atau klub-klub yang berfokus pada kepemimpinan.

6. Promosikan Tanggung Jawab dan Keterlibatan: Dorong siswa untuk mengambil tanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan sekolah, termasuk kegiatan ekstrakurikuler, pengaturan acara, atau pengelolaan sumber daya.

7. Buat Lingkungan yang Mendorong Kepemimpinan: Guru Penggerak dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kepemimpinan siswa. Ini mencakup mendorong budaya yang menghargai inisiatif, kreativitas, dan tanggung jawab siswa.

8. Pujian dan Pengakuan: Mengakui dan memberikan pujian kepada siswa yang telah menunjukkan kepemimpinan yang baik. Pengakuan dapat memberikan motivasi tambahan bagi siswa untuk terus berpartisipasi dan berkontribusi.

9. Kolaborasi dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam mendukung perkembangan kepemimpinan siswa. Orang tua dapat memberikan dukungan tambahan di rumah dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah yang berhubungan dengan kepemimpinan.

10. Evaluasi dan Umpan Balik: Guru Penggerak dapat melakukan evaluasi berkala terhadap program kepemimpinan siswa dan meminta umpan balik dari siswa, staf sekolah, dan orang tua untuk terus memperbaiki program.

Ruang Guru, dokpri
Ruang Guru, dokpri

Bagaimana Guru Penggerak Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil oleh seorang Guru Penggerak:

1. Identifikasi Pemangku Kepentingan: Kenali dan identifikasi pemangku kepentingan yang relevan. Ini bisa termasuk staf sekolah, siswa, orang tua, komunitas lokal, serta pihak-pihak eksternal seperti lembaga pendidikan, yayasan, atau perusahaan.

2. Buat Forum Diskusi Terstruktur: Atur pertemuan atau forum diskusi yang terstruktur dan terjadwal secara berkala, di mana guru dan pemangku kepentingan dapat bertemu. Ini bisa berupa rapat orang tua-guru, pertemuan guru-staf sekolah, atau pertemuan lintas sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

3. Jadilah Fasilitator: Sebagai Guru Penggerak, Anda bisa memainkan peran sebagai fasilitator dalam pertemuan-pertemuan tersebut. Pastikan pertemuan berjalan efisien, fokus pada tujuan, dan memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk berbicara.

4. Berikan Kesempatan untuk Berbagi Pengalaman: Berikan kesempatan bagi guru, siswa, dan pemangku kepentingan lain untuk berbagi pengalaman, pandangan, dan ide mereka terkait dengan pembelajaran. Ini menciptakan dialog yang kaya dan membantu memahami berbagai perspektif.

5. Fokus pada Hasil dan Solusi: Dalam diskusi, fokus pada pencarian solusi dan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Bantu pemangku kepentingan mengidentifikasi tantangan, peluang, dan langkah-langkah yang bisa diambil.

6. Gunakan Data dan Bukti: Membuka ruang untuk berbicara berdasarkan data dan bukti yang relevan. Hal ini dapat membantu dalam mendukung argumen dan membuat keputusan yang informasional.

7. Jalin Kemitraan: Mendorong kolaborasi antara sekolah dan pemangku kepentingan eksternal yang dapat mendukung pembelajaran, seperti lembaga pendidikan, yayasan, atau perusahaan lokal. Ini dapat melibatkan mendapatkan dana, sumber daya, atau bantuan ahli.

8. Buat Kelompok Kerja atau Tim Proyek: Jika ada masalah khusus yang perlu diselesaikan, buat kelompok kerja atau tim proyek yang melibatkan guru dan pemangku kepentingan lain untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan konkret.

9. Evaluasi Hasil: Setelah pertemuan dan kolaborasi, selalu lakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai. Apakah ada perubahan positif dalam kualitas pembelajaran? Apakah ada langkah-langkah selanjutnya yang perlu diambil?

10. Komunikasi Terbuka: Pastikan ada saluran komunikasi terbuka dan transparan antara guru dan pemangku kepentingan. Berbagi informasi, laporan kemajuan, dan perkembangan yang terjadi dalam upaya perbaikan pembelajaran.

11. Dorong Partisipasi Aktif: Mendorong pemangku kepentingan, terutama siswa, untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembuatan keputusan dan perubahan. Ini dapat memberikan rasa kepemilikan dan motivasi tambahan.

12. Sambut Diversitas dan Inklusi: Pastikan bahwa semua suara, termasuk suara yang mungkin kurang didengar, dihormati dan diberikan kesempatan untuk berbicara.

Bagaimana Guru Penggerak Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah

Guru Penggerak dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah dengan mengambil langkah-langkah berikut:

1. Modelkan Well-being: Sebagai pemimpin, Guru Penggerak harus menjadi contoh dalam menciptakan suasana yang sehat dan positif. Mereka harus memprioritaskan kesejahteraan pribadi dan menunjukkan pentingnya self-care, seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

2. Promosikan Kesejahteraan Siswa: Pemimpin pembelajaran harus bekerja untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kesejahteraan fisik, mental, dan emosional siswa. Mereka dapat mengadopsi program-program kesejahteraan seperti layanan konseling, kegiatan kebugaran, dan dukungan emosional.

3. Dorong Keseimbangan Belajar: Guru Penggerak dapat mempromosikan keseimbangan yang sehat antara akademik dan non-akademik dalam pendidikan. Mereka harus membantu menghindari tekanan yang berlebihan pada ujian dan tugas yang dapat mengancam kesejahteraan siswa.

4. Beri Pelatihan Kesejahteraan: Menyediakan pelatihan bagi guru dan staf sekolah tentang kesejahteraan, penanganan stres, dan dukungan emosional. Ini membantu staf sekolah dalam merawat diri mereka sendiri dan siswa.

5. Berikan Dukungan Konseling: Memastikan bahwa ada sumber daya konseling yang tersedia bagi siswa dan staf sekolah. Guru Penggerak dapat membantu dalam mempromosikan akses ke layanan ini dan menghilangkan stigma seputar perawatan mental.

6. Bangun Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Guru Penggerak harus berusaha untuk melibatkan orang tua dan anggota komunitas dalam mendukung well-being ekosistem pendidikan. Ini bisa melibatkan diskusi terbuka tentang kesejahteraan siswa dan upaya kolaboratif untuk meningkatkannya.

7. Dorong Pembelajaran Berbasis Karakter: Promosikan pembelajaran yang berfokus pada karakter, termasuk nilai-nilai seperti empati, kerjasama, rasa hormat, dan rasa tanggung jawab. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berempati.

8. Edukasi tentang Teknologi dan Media Sosial: Bantu siswa dan orang tua memahami bagaimana menggunakan teknologi dan media sosial dengan bijak untuk menjaga kesejahteraan mereka. Berikan panduan tentang penggunaan yang sehat dan aman.

9. Pantau dan Evaluasi: Guru Penggerak harus secara rutin memantau dan mengevaluasi inisiatif yang terkait dengan kesejahteraan untuk memastikan bahwa mereka efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan staf sekolah.

10. Ajak Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Jalin kemitraan dengan lembaga kesehatan mental, organisasi non-pemerintah, atau profesional kesejahteraan untuk memberikan sumber daya tambahan dan dukungan kepada siswa dan staf sekolah.

11. Promosikan Pendidikan Karier yang Seimbang: Bantu siswa memahami pentingnya keseimbangan antara ambisi karier dan kesejahteraan pribadi. Ini bisa termasuk mendiskusikan berbagai pilihan karier yang sesuai dengan nilai dan kebahagiaan mereka.

12. Dukung Guru dalam Praktek Self-Care: Bantu guru dalam mengembangkan rutinitas self-care yang membantu mereka menjaga kesejahteraan pribadi. Ini termasuk memastikan bahwa guru memiliki waktu untuk merencanakan pelajaran, meresapi pengalaman belajar, dan merawat diri mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun