Mohon tunggu...
Aisyah Asafid Abd
Aisyah Asafid Abd Mohon Tunggu... -

Writer dan teacher, jatuh cinta bahasa Indonesia dan baca koran, suka akting Reza Rahardian. tulisannya dimuat di aisyahabdullahjournal.blogspot.com dan cerpeninspiratifindonesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Mona, Bintang Kecil yang Mampu Menggugah Dunia

11 Mei 2010   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:16 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*****

Hari mulai gelap ,metromini ,us dan kendaraan lainnya sudah mulai menyalakan lampunya .semakin ramai dan bising,karena jam pulang karyawan.
Sehingga membuat jalan macet,terlebih saat kreta itu melintas terminal senen ,semakin macet dan bunyi klakson itu bersamaan,bergantian menandakan ia marah atau apa itu,aku tak tahu.yang kudapatkan hanya pemandangan seperti itu semabari aku berjalan menuju masjid raya senen yang biasa aku sholat di masjid tersebut.

*****

Hingga adzan magrib berkumandang pemandangan yang membuatku tidak nyaman itu masih aku lihat di depan masjid raya senen.
Setelah aku sholat magrib,aku mengaji melantunkan ayat -ayat suci Allah.perasaan ini merasakan rasa yang sama ketika aku mengaji di rumah namun ketika aku salah tidak ada yang membenarkanku.di rumah setiap sehabis sholat magrib aku pasti mengaji dan ketika aku lantunkan ayat suci allah itu salah,pasti ibu atau bapak pasti membenarkan,namun hari ini dan kemarin tidak ada yang mebenarkanku,benar menurut aku sendiri saja.keadaaan ini sungguh menyedihkan buat aku yang masih berumur 12 tahun.di jakarta kota yang sngat ramai ini aku merasa membisu ,jiwa yang sepi menyelimuti hati setiap detiknya,samapai kapan ya Allah ..

Ya Allah apakah ini jawabanmu,apakah ini kelalaianku dalam mengambil keputusan .aku meminta kepada-Mu tengah malam dengan istiqarah ,kau menganugrahi mimpi yang sama dan berturut-turut selam 3 hari itu,”aku yang pergi dan bahagia namun kedua orang tuaku turut tersenyum”
itu yanga aku dapat ya Allah dari-Mu ,apa semua arti mimpiku itu ???
ya Allah mudahkanlah hamba dalam melakukan sesuatunya ,limpahkanlah rizki-Mu kepada hamba-Mu yang durhaka kepada kedua orang tuaku.(mona sambil mengis)

Malam yang dingin yang menemani angin yang cukup kencang membuat suasana semakin dingin,bumi yang selalu di temani matahari dan langitnya ,langit yang di temani oleh bintang dari kegelapannya .tapi aku tidak ada yang menemani tidak seperti dengan kau bumi,matahari dan langit.mereka orang-orang seperti batu benda mati yang tak bisa berbuat apa-apa,karena mereka tak mepedulikan dan sekitarnya ,di manakah manusia yang bermanfaat itu ya Allah ,aku ingin bermanfaat untuk mereka ,namun ada cela untukku hingga aku disini tidak berarti apa-apa.

*****

Selesai mengaji aku langsung sholat isya sepertinya tubuh ini sangat lelag seharian mondar mandir dari toko ke toka namun hasil yang tidak di dapat membuat tubuh semakin lelah.
Selesai sholat ku urungkan niat untuk segera beristirahat,namun pria dewasa yang sering aku lihat di masjid ini mendekatiku dan melemparkan sapa santun untukku.
Asalamualaikum dik,salam pria tersebut
walaikumsalam mas ,(mona sambil tersenyum dan menjauhkan tubuhnya)
dik,rumah kamu dimana,(pria itu bertanya lembut)
rumah saya jauh mas,( mona sedikit ketakutan)
saya lihat kau sering sholat disini semenjak seminggu terakhir ini.(pria itu menjelaskan)
tiba-tiba mona langsung memperkenalkan dirinya kepada pria tersebut,awalnya memang mona takut namun pria tersebut sopan,akhirnya mona memberanikan diri untuk mengenal pria yang sering mona lihat di masjid raya ini.

Perkenalkan nama saya mona saroh mas,saya baru seminggu dijakarta ,saya tidak tahu apa tujuan saya sehingga aku bisa di kota besar ini.yang saya tahu cuma satu ,aku menghindari pernikahan saya yang seharusnya kemarin di adakan,(mona sedikit becerita dan menagis)

lalu pria tersebut menjawab,bukankah dinasihatkan untuk kamu para gadis muda agar jangan menolak laki-laki karena usianyalebih tua?

(mona tersenyum),saya tahu mas,bahkan kalau calon suami saya lebih tua 20 atau 30 tahun saya menerima,andai kata saya menolak itu bukalah suatu alasan yang sah ,nabi Saw menikahi aisyah ketika beliau 53 tahub dan aisyah berusia 9 tahun(sudah baligh)
menurut pandangan saya ,terpaut usia yang jauh itu bukanlah suatu kejelekan ,tidak masalah.begitupun sebaliknya.nabi Saw menikahi khadijah yang berusia 40 tahun sedangkan beliu nabi Saw berusia 25 tahun.berarti khadijah lebih tua dari beliau nabi Saw 15 tahun ,sama seperti aku dengan darman terpaut 15 tahun tapi darman bukanlah calon suami yang seperti nabi muhammad dan tidak memenuhi syarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun