Mohon tunggu...
Aisyah Asafid Abd
Aisyah Asafid Abd Mohon Tunggu... -

Writer dan teacher, jatuh cinta bahasa Indonesia dan baca koran, suka akting Reza Rahardian. tulisannya dimuat di aisyahabdullahjournal.blogspot.com dan cerpeninspiratifindonesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Mona, Bintang Kecil yang Mampu Menggugah Dunia

11 Mei 2010   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:16 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang indah bagi seorang ibu yang tak kehilangan seorang anak.namun suasana indahnya pagi tak di rasakan bu maesaroh ,yang baru saja mendapatkan anaknya kabur dari rumah.padahala anak semata wayangnya itu akan melangsungkan pernikahan seminggu lagi .mona gadis cantik yang baru berusia 12 tahun itu akan di nikahkan dengan pria dewasa pilihan ibunya yang terpaut lebih tua dari mona 15 tahun.bu maesaroh menaruh gundah di hati yang tak terselimutu hingga orang pun tahu betapa kehilangannya ia.menyesal yang tak terkira ,terlebih ia membaca surat mona yang di selipkan di vas bunga meja mona.

Untuk ibu dan ayah

Ibu,maafkan mona harus pergi ,mona belum siap menikah.mona ingin sekolah.ibu tidak usah mencari mona ,kalau ibu menginginkan mona menikah dengan pria pilihan ibu.Maafkan mona sudah mengecewakan ibu dan bapa.

Mona

Simpang siur berita tentang mona semakin ramai,namun hingga larut malam mona tak di dapatkan jua oleh warga.kesedihan dengan penuh penyesalan semakin menguasai rasa ibu satu anak ini.penyesalan yang tak terkira karena ego yang ingin membahagiakan anak semata wayangnya itu ,pupuslah sudah.

Mona yang selama ini diam dengan rencana orang tuannya.membuat mereka mengambil kesimpulan kalau anaknya menyukai si darman pria dewasa berusia 27 tahun itu.

Tapi apa yang mereka dapatkan,kehilangan anak semata wayangnya dan kebahagian yang selama ia dambakan.. itu sirna..

Sudah bu jangan berlarut kesedihan,besok kita cari anak kita mona.

Dan kita lapor ke kantor polisi..(pak damin ayah mona)..

Sepertinya ucapan suaminya membuat bu maesaroh lebih tenang.

Ya,pa (masih menangis)..

*****

“Hidup adalah perjuangan yang membuahkan kelelahan,entah bermanfaat atau tidak ,kebodohan yang membuat mereka tidak peduli dengan arti kehidupan,hingga berahir dari dunia yang fana menuju kehiduapan yang sesungguhnya.”
Polsek talun,cirebon tahun 2000.
pupuslah sudah harapan gadis kecil yang bernama mona itu,harapan untuk menuntut ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun