Mohon tunggu...
HR Mushory
HR Mushory Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya adalah orang yang suka membaca buku, menonton film dan juga menulis. Saya suka hal-hal yang berkaitan dengan sejarah, ekonomi ataupun politik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perlawanan Petani Indramayu

3 Juli 2024   23:58 Diperbarui: 4 Juli 2024   00:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Meneer Pangky

            Makin kesini, rakyat berpikir kenapa Jepang malah seperti Belanda, bukannya melindungi sesama Asia malah membuat menderita. Hal ini seperti keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya. Artinya sama-sama menderita.

Indramayu, 1 Maret 1944

"Tuan...tuan... ada berita dari Cirebon, bahwa Jepang memerintahkan para petani untuk mengirimkan seluruh berasnya dan menyisakan hanya 5 kg untuk satu orang" ucap Tobur

Orang yang disebut tuan itu melihat Tobur dengan ucapan yang serius

"Ternyata aku salah menduga Tuan, Jepang sama saja dengan Belanda" kata Khozin

Sang Tuan yang disebut-sebut itu adalah Haji Aksan, beliau adalah seorang tokoh di Desa Kaplongan Indramayu. Beliau mempunyai sawah yang luas. Haji Aksan pada saat itu sedang duduk berbincang dengan Khozin mengenai Mekkah sebab ia sudah Haji ke Mekkah.

Ketika hasil panen tiba, tantara Jepang pun datang. Semua hasil panen rakyat dibawa oleh tantara Jepang, termasuk hasil panen Haji Aksan. Rakyat pun tidak terima dan mereka mulai mengadukan hal ini ke balai desa dan juga para kyai-kyai. Akhirnya para kyai berkumpul untuk membicarakan hal ini

"Bagaimana menurutmu Tuan Aksan, apakah padimu juga sudah dirampas oleh Jepang, apakah kau akan diam saja?" Ucap Haji Iljas

"Tentu saja tidak wahai saudaraku...selanjutnya jika Jepang kesini aku tidak akan memberikannya"

"Baiklah kalau begitu...saudara-saudara sekalian, izinkanlah aku dengan beberapa warga untuk pergi ke Cirebon untuk melakukan protes terhadap kebijakan ini"

"Baik, kami setuju, kau ahli dalam hal ini, semoga Allah melindungi kita semua...Aamiin" ucap Kyai Sidik salah satu Kyai disana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun